Semut adalah serangga
eusosial yang berasal dari keluarga Formisidae, dan semut termasuk dalam
ordo Himenoptera bersama dengan lebah dan tawon. Semut terbagi atas lebih dari
12.000 kelompok, dengan perbandingan jumlah yang besar di kawasan tropis. Semut
dikenal dengan koloni dan sarang-sarangnya yang teratur, yang terkadang terdiri
dari ribuan semut per koloni. Jenis semut dibagi menjadi semut pekerja, semut
pejantan, dan ratu semut. Satu koloni dapat menguasai dan memakai sebuah daerah
luas untuk mendukung kegiatan mereka. Koloni semut kadangkala
disebut superorganisme dikarenakan koloni-koloni mereka yang membentuk sebuah
kesatuan.
Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:
|
|
Filum:
|
|
Kelas:
|
|
Ordo:
|
|
Upaordo:
|
|
Superfamili:
|
|
Famili:
|
Formicidae
Latreille, 1809 |
Sub-keluarga
- Aenictogitoninae
- Agroecomyrmecinae
- Amblyoponinae (termasuk "Apomyrminae")
- Aneuretinae
- Cerapachyinae
- Dolichoderinae
- Ecitoninae (termasuk "Dorylinae" dan "Aenictinae")
- Ectatomminae
- Formicinae
- Heteroponerinae
- Leptanillinae
- Leptanilloidinae
- Myrmeciinae (termasuk "Nothomyrmeciinae")
- Myrmicinae
- Paraponerinae
- Ponerinae
- Proceratiinae
- Pseudomyrmecinae
Semut telah menguasai hampir
seluruh bagian tanah di Bumi.
Hanya di beberapa tempat seperti di Islandia,Greenland
dan Hawaii,
mereka tidak menguasai daerah tesebut. Di saat jumlah mereka bertambah, mereka
dapat membnetuk sekitar 15 - 20% jumlah biomassa
hewan-hewan besar.
Rayap, terkadang disebut semut
putih, tidak memiliki hubungan yang erat dengan semut, walaupun mereka
memiliki struktur sosial yang sama. Semut beludru, walaupun
menyerupai semut besar, tapi mereka merupakan tawon betina yang tidak bersayap.
Meskipun ukuran tubuhnya yang
relatif sangat kecil, semut adalah hewan terkuat kedua didunia. Semut jantan
mampu menopang beban dengan berat lima puluh kali dari berat badannya sendiri,
dapat dibandingkan dengan gajah yang hanya mampu menopang beban dengan berat dua kali
dari berat badannya sendiri. Posisi pertama adalah Kumbang Badak dengan
kemampuan menopang beban dengan berat 850 kali dari berat badannya sendiri.
Evolusi
Gbr : Fosil semut di getah pohon
Keluarga Formicidae adalah bagian
dari ordo Hymenoptera, yang mencakup lebah dan tawon. Semut adalah keturunan
dari generasi tawon Vespoidea. Analisis Filogenetik mengindikasikan bahwa semut
telah berevolusi dari capung vespoid pada periode Kapur sekitar 120 juta sampai
170 juta tahun yang lalu. Setelah kemunculan tumbuhan Angiosperma sekitar 100
juta tahun yang lalu, mereka menganekaragamkan pengaruh ekolofi sekitar 60 juta
tahun yang lalu. Beberapa dari periode Kapur adalah bentuk pertengahan dari
semut dan tawon, dan ini menambahkan bukti bagi nenek moyang tawon. Seperti
hewan berordo Hymenoptera lainnya, sistem genetika semut ditemukan di
haplodiploidy.
Pada tahun 1966, E. O. Wilson,
dkk. menemukan fosil semut dalam getah pohon (Sphecomyrma freyi) dari periode
Kapur. Fosil ini terjebak di sebuah getah pohon di New Jersey dan telah berumur
lebih dari 80 juta tahun. Fosil ini memberikan bukti terjelas tentang hubungan
semut modern dan tawon non-sosial. Semut periode Kapur berbagi karakteristik
semut modern dan tawon.
Selama periode Kapur, hanya
sebagian kecil spesies yang berhasil menguasai daerah benua besar Laurasia
(bagian utara). Mereka pun sangat langka dengan perbandingan jumlah sekitar 1%
dari jenis serangga lainnya. Semut menjadi dominan setelah radiasi adaptif pada
awal Periode Tertiari. Jumlah spesies yang tersisa pada periode Kapur dan
periode Ecocene, hanya 1 dari 10 genera yang punah sampai saat ini. 56% dari
genera semut yang terdapat di fosil getah kayu di daerah Baltik (sejak
Oligocene awal), dan sekitar 96% dari genera semut yang terdapat di fosil getah
kayu di Dominika (sejak awal Miocene) masih bertahan hingga sekarang.
Morfologi
Gambar dekat memperlihatkan
rahang bawah dan mata semut yang kecil.
Tubuh semut terdiri atas tiga
bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut). Morfologi semut
cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga memiliki antena,
kelenjar metapleural, dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut
membentuk pinggang sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan
daerah perut) dan metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole).
Petiole yang dapat dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau
yang kedua dan ketiga abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut, seperti serangga
lainnya, memiliki eksoskeleton atau kerangka luar yang memberikan perlindungan
dan juga sebagai tempat menempelnya otot, berbeda dengan kerangka manusia dan
hewan bertulang belakang. Serangga tidak memiliki paru-paru, tetapi mereka
memiliki lubang-lubang pernapasan di bagian dada bernama spirakel untuk
sirkulasi udara dalam sistem respirasi mereka. Serangga juga tidak memiliki
sistem peredaran darah tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran
berbentuk panjang dan tipis di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut
"aorta punggung" yang fungsinya mirip dengan jantung. sistem saraf
semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di sepanjang
tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang berhubungan dengan
setiap bagian dalam tubuhnya.
Anatomi semut
Pada kepala semut terdapat banyak
organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang
terdiri dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk
mendeteksi gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian
puncak kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi.
Kebanyakan semut umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis
dari mereka buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog
Australia, memiliki penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat
sepasang antena yang membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut
juga digunakan untuk berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang
dikeluarkan oleh semut lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat
peraba untuk mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian
depan kepala semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan
untuk membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk
pertahanan. Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam
kantung kecil untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan
ke semut lain atau larvanya.
Di bagian dada semut terdapat
tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam cakar kecil yang
membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Sebagian besar semut jantan
dan betina calon ratu memiliki sayap. Namun, setelah kawin betina akan
menanggalkan sayapnya dan menjadi ratu semut yang tidak bersayap. Semut pekerja
dan prajurit tidak memiliki sayap.
Di bagian metasoma (perut) semut
terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ reproduksi. Beberapa
spesies semut juga memiliki sengat yang terhubung dengan semacam kelenjar
beracun untuk melumpuhkan mangsa dan melindungi sarangnya. Spesies semut
seperti Formica yessensis memiliki kelenjar penghasil asam semut yang bisa
disemprotkan ke arah musuh untuk pertahanan.
Perkembangan
Kehidupan seekor semut dimulai
dari sebuah telur. Jika telur telah dibuahi, semut yang ditetaskan betina
(diploid); jika tidak jantan (haploid). Semut are holometabolism, yaitu tumbuh
melalui metamorfosa yang lengkap, melewati tahap larva dan pupa (dengan pupa
yang exarate) sebelum mereka menjadi dewasa. Tahap larva adalah tahap yang
sangat rentan — lebih jelasnya larva semut tidak memiliki kaki sama sekali –
dan tidak dapat menjaga diri sendiri.
Perbedaan antara ratu dan pekerja
(dimana sama-sama betina), dan antara kasta pekerja jika ada, ditentukan pada
saat pemberian makan saat masih menjadi larva. Makanan diberikan kepada larva
dengan proses yang disebut trophallaxis dimana seekor semut regurgitates makanan
yang sebelumnya disimpan dalam crop for communal storage. Ini juga cara yang
digunakan semut dewasa memdistribusikan makanan pada semut dewasa lainnya.
Larva and pupa harus disimpan pada suhu yang cukup konstan untuk memastikan
mereka tumbuh dengan baik, sehingga sering dipindahkan ke berbagai brood
chambers dalam koloni.
Seekor semut pekerja yang baru
memasuki masa dewasa menghabiskan beberapa hari pertama mereka untuk merawat
ratu dan semut muda. Setelah itu meningkat menjadi menggali dan pekerjaan sarang
lainnya, dan kemudian mencari makan dan mempertahankan sarang. Perubahan tugas
ini bisa terjadi dengan mendadak dan disebut dengan kasta sementara. Suatu
teory mengapa seperti itu karena mencari makan memiliki risiko kematian yang
tinggi, sehingga semut hanya berpartisipasi jika mereka sudah cukup tua dan
bagaimanapun juga lebih dekat pada kematian.
Pada beberapa spesies semut
terdapat kasta fisik — pekerja bisa memiliki ukuran tubuh yang berbeda-beda,
disebut pekerja minor, median, dan major, . Biasanya semut yang lebih besar
memiliki kepala yang tidak proporsional besarnya, dan correspondingly rahang
yang lebih kuat. Semut seperti ini seringkali disebut semut "tentara"
karena rahang mereka yang kuat membuat mereka lebih efektif ketika digunakan
untuk bertarung dengan makhluk lainnya, namun mereka masih tetap seekor semut
perkerja dan tugas mereka tidak banyak berbeda dengan pekerja minor atau
median. Pada beberapa spesies semut tidak memiliki pekerja median, membuat
pemisahan tegas dan perbedaan fisik yang jelas antara pekerja minor dan major.
Sumber : wikipedia
Sumber : wikipedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan comentar, kritik dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi...!