NAMA
: EDWAR EDI HARDADI
NIM
: 0905015047
KELAS : BIOLOGI PAGI B
IDENTIFIKASI
Identifikasi tumbuhan adalah penentuan
nama dan tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi. Mencandera cirri-ciri
tumbuhan baik dari segi morfologi , anatomi maupun cirri-ciri yang lain
diperlukan untuk membedakan tumbuhan yang satu dengan tumbuhan yang lain.
Misalnya saja bentuk daun, kedudukan daun, letak tulang daun, bentuk benang
sari,letak benang sari, dll.
Untuk identifikasi tumbuhan yang
telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain
bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci
identifikasi dan lembar identifikasi jenis. Flora adalah suatu bentuk karya
taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu
wilayah tertentu.
Kunci identifikasi merupakan
serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen
yang akan diidentifikasi. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci
identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam sistem
klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui. Lembar
Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai
dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.
DETERMINASI
Determinasi yaitu membandingkan suatu
tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan
atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau
persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan,
memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggeris to
identify = mempersamakan) (Rifai,1976).
Menentukan nama dari suatu tumbuhan
yang benar dan tempat asal dari tumbuhan tersebut yang tetap dari sistem
klasifikasi dapat disebut identifikasi. Dalam mengidentifikasi tanaman dapat
ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dibawah ini:
Membandingkan tanaman tersebut dengan material yang telah
diidentifikasi dengan herbarium.
-Konsultasi
langsung dengan ahli dibidang bersangkutan.
-Mencari sendiri
dengan menggunakan kunci determinasi.
-Membandingkan
dengan determinasi yang ada.
-Membandingkan
dengan ilustrasi yang tersedia.
a. Cara Mendeterminasi
Tumbuhan
Untuk
mendeterminasi tumbuhan pertama sekali adalah mempelajari sifat morfologi
tumbuhan tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian
daun, bunga, buah dan lain-lainnya). Langkah berikut adalah membandingkan atau
mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah dikenal
identitasnya, dengan menggunakan salah satu cara dibawah ini (Sunarto, 1999):
1. Ingatan
2. Bantuan orang
3. Spesimen acuan
4. Pustaka
5. Komputer
b. Aturan Pembuatan
Kunci Determinasi
Suatu alat
yang diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian
tumbuh-tumbuhan disebut kunci determinasi. Kunci determinasi dibuat secara
bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya. Ciri-ciri
tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai
kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang
bertentangan,begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa
identitas tumbuhan yang diinginkan. Beberapa syarat kunci determinasi yang baik
antara lain:
-Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi,
karakter internal dimasukkan bila sangat penting.
-Menggunakan
karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya.
-Deskripsi karakter
dengan istilah umum yang dimengerti orang.
-Menggunakan
kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci.
-Mencantumkan nomor
couplet.
-Mulai dari ciri
umum ke khusus, bawah ke atas.
c. Menggunakan Kunci
Determinasi
Saran-saran
dalam penggunaan kunci determinasi:
-Kumpulkan informasi sebanyak mungkin
tentang ciri tumbuhan yang akan dideterminasi (kalau ada lengkap vegetatif dan
generatif),
-Pilih kunci yang sesuai dengan materi
tumbuhan dan daerah geografi di mana tumbuhan tersebut diperoleh,
-Baca pengantar
kunci tersebut dan semua singkatan atau hal-hal lain yang lebih rinci,
-Perhatikan pilihan
yang ada secara hati-hati,
-Hendaknya semua
istilah yang ada dipahami artinya. Gunakan glossary atau kamus,
-Bila spesimen tersebut tidak cocok dengan
semua kunci dan semua pilihan layaknya tidak kena, mungkin terjadi kesalahan,
ulangi ke belakang,
-Apabila kedua
pilihannya mugkin, coba ikuti keduanya,
-Konfirmasikan
pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya, dan
-Spesimen yang berhasil dideterminasi
sebaiknya diverifikasi dengan ilustrasi atau spesimen herbarium yang ada.
KUNCI ANALISIS
Kunci analisis merupakan kunci yang
paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci
dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri
atas dua (atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi
ciri-ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan
pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai
dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus mengikuti bait-bait secara bertahap
sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri
yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu
kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci
analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya
yaitu kunci bertakik (kunci indent) dan kunci paralel.
Pada kunci bertakik maka
penuntun-penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir
(menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan. Di antara
kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan
lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga
dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka
unsure-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa
terlihat sekaligus.
Penuntun-penuntun kunci paralel yang
sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti gurindam
atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti,
dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang
dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan
yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang ditulis oleh Backer dan
Backuizen van den Brink semuanya ditulis dalam bentuk kunci paralel.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah
http://ocw.usu.ac.id/course/detail/biologi-s1/811-Taksonomi-Tumbuhan.html
terima kasih .. informasi nya sangat bermanfaat... terus lanjutkan karya nya
BalasHapus