Blog Biology

Rabu, 30 November 2011

UNIT-UNIT KLASIFIKASI


Nama : EDWAR EDI HARDAI
NIM : 0905015047
KELAS : BIOLOGI PAGI B
UNIT-UNIT KLASIFIKASI
Unit-unit klasifikasi adalah satuan unit-unit dari pengelompokan dalam klasifikasi. Unit- unit tersebut dapat dimasukkan dalam tingkat-tingkat kesatuan taksonomi sebagai berikut (dalam urutan menurun, beserta akhiran-akhiran nama ilmiahnya):
- Dunia tumbuh-tumbuhan (Regnum Vegetabile)
- Divisi (divisio -phyta)
- Anak divisi (sub divisio -phytina)
- Kelas (classis -opsida, khusus untuk Alga –phyceae)
- Anak kelas (subclassis –idea)
- Bangsa (ordo –ales)
- Anak bangsa (subordo –ineae)
- Suku (familia –aceae)
- Anak suku (subfamilia –oideae)
- Puak (tribus –eae)
- Anak puak (subtribus –inae)
- Marga (genus; nama ilmiah marga dan semua tingkat di bawahnya tidak diseragamkan akhirannya)
- Anak marga (subgenus)
- Seksi (sectio)
- Anak seksi (subsectio)
- Deret (series)
- Anak deret (subseries)
- Jenis (species)
- Anak jenis (sub species)
- Varietas (varietas)
- Anak varietas (subvarietas)
- Forma (forma)
- Anak forma (subforma)

Tingkat-tingkat Takson (Kategori) di Bawah Jenis
Menurut kesepakatan internasional, dalam suatu jenis atau spesies dapat dibedakan beberapa kategori yang berturut-turut disebut istilah: anak jenis (subspecies), varietas (varietas), anak varietas (subvarietas), vorma (forma), dan anak forma (subforma). Anak jenis dianggap sebagai variasi dari salah satu jenis yang telah ditentukan serta merupakan variasi morfologi suatu jenis yang telah ditentukan, serta merupakan variasi morfologi suatu jenis yang telah ditentukan, serta merupakan variasi morfologi suatu jenis yang mempunyai daerah distribusi geografi tersendiri, tidak ditemukan bersama-sama dengan anggota populasi lain yang sejenis. Anak jenis adalah suatu kategori yang didalamnya termasuk unsur-unsur yang dengan memiliki ciri-ciri morfologi, geografi, dan ekologi tertentu, yang memberikan pembenaran untuk dipisahkan dari sisa populasi dalam suatu jenis.
Varietas merupakan suatu kategori di bawah tingkat jenis yang banyak digunakan dalam dunia pertanian. Oleh para ahli taksonomi, varietas dikonotasikan sebagai setip varian morfologi suatu jenis tanpa mengaitkan dengan masalah distribusinya; punya daerah distribusi sendiri; bersama-sama dengan varietas lain dalam jenis yang sama menempati daerah distribusi yang sama; menunjukkan beda warna atau habitus.
Forma lazimnya dianggap sebagai takson terendah atau kategori paling kecil. Biasanya forma digunakan untuk menempatkan variasi dalam jeis yang tak begitu penting. Variasi tersebut menyangkut: warna mahkota, warna buah, tanggapan terhadap habitat tertentu, dan sebagainya. Ke dalam forma dapat dimasukkan setiap varian yang kadangkala terjadi dalam populasi suatu jenis tanpa memperhatikan besarnya derajat penyimpangan dan konsistensinya.
Tingkat Takson Di Atas Jenis
Kategori di atas jenis yang dibicarakan dibatasi pada beberapa kategori utama saja, yaitu: marga, suku, bangsa, kelas, divisi, dan dunia. Marga (genus) adalah suatu kelompok spesies yang dari kesamaanya menampakkan hubungan yang lebih dekat satu sama lain daripada mereka yang berada dalam kelompok spesies lain. Kategori yang tingkatannya lebih tinggi adalah suku (familia). Tiap suku dapat mencakup satu marga atau lebih, dan biasanya lebih mudah dikenal karena wargannya menunjukkan ciri-ciri yang memberikan indikasi adanya pertalian yang erat. Pada umumnya suku terdiri atas anggota-anggota yang berasal dari nenek moyang yang sama, jadi mempunyai warga yang bersifat monofiletik. Suku merupakan kategori yang ukurannya sangat bervariasi, dari yang sangat kecil hanya terdiri atas satu marga dan beberapa jenis saja, ada yang sangat besar terdiri atas puluhan marga dan ratusan jenis atau bahkan lebih besar lagi.
Satu sukau atau lebih dapat membentuk suatu kategori yang lebih tinggi yaitu bangsa (ordo). Sebagai unit yang lebih besar daripada suku, suatu bangsa merupakan kategori yang semakin sukar dikenali sebagai unit yang bersifat natural, namun sebagai unit klasifikasi tetap memperlihatkan keseragaman sifat-sifat tertentu yang sering kali sangat karakteristik untuk seluruh bangsa itu. Sehubungan dengan hal tersebut, bangsa kerap kali diberi nama sesuai dengan ciri khas yang dimiliki oleh seluruh wargannya.
Kategori yang lebih tinggi daripada bangsa adalah kelas (classis). Suatu kelas terdiri atas sejumlah bangsa, dan arena merupakan takson yang lebih sukar lagi untuk dilihat sebagai suatu unit yang bersifat natural. Sekalipun pada dasarnya di antara wargannya juga ditemukan ciri-ciri tertentu, namun selain pada kedua kelas yang terdapat pada golongan tumbuhan dengan tingkat perkembangan tertentu, yaitu dikotil dan monokotil, kekhasan ciri yang dijadikan kriteria untuk penentuan suatu kelas tidak tampak mencolok. Golongan tumbuhan seperti tumbuhan biji telanjang (Gymnospermae), tumbuhan paku (Pteridophyta), dan tumbuhan tingkat rendah (Bryophyta dan Thalophyta), kriteria untuk penentuan kelas tidak begitu jelas sehingga ada ahli yang tidak membedakan adanya kelas pada Gymnospermae.
Gabungan kelas yang mempunyai persamaan sifat tertentu digolongkan ke dalam divisi (divisio), seluruh wargannya menunjukkan ciri morfologi atau organ yang sama atau mempunyai cara reproduksi yang sama, seperti tercermin dari nama-nama divisi Spermatophyta (tumbuhan biji), Thallophyta (tumbuhan talus), Schizophyta (tumbuhan yang membelah diri). Konsep dunia (regnim) digunakan untuk menunjuk keseluruhan tumbuhan atau keseluruhan hewan yang masing-masing lalu disebut sebagai dunia tumbuhan (regnum plantarum) dan dunia hewan (regnum animale).
Dengan semakin majunya teknologi dan pengetahuan, kemudian diintroduksikan pula golongan jasad-jasad yang kebanyakan bersifat prokariotik sebagai makhluk hidup, seperti virus dan ricketsia, ditambah dengan adanya subjektifitas perorangan, belakangan muncul gagasan-gagasan yang menyatakan bahwa makhluk hidup hendaknya jangan dibedakan dalam dunia tumbuhan dan dunia hewan saja, tetapi diusulkan pula agar jamur dan ganggang masing-masing dipisahkan menjadi dunia makhluk tersendiri yang disebut dunia jamur (regnum fungorum) dan dunia ganggang (regnum algorum).

ARTIKEL TENTANG IDENTIFIKASI, DETERMINASI DAN KUNCI ANALISIS

NAMA : EDWAR EDI HARDADI
NIM     : 0905015047
KELAS  : BIOLOGI PAGI B
IDENTIFIKASI
Identifikasi tumbuhan adalah penentuan nama dan tempat yang tepat dalam sistem klasifikasi. Mencandera cirri-ciri tumbuhan baik dari segi morfologi , anatomi maupun cirri-ciri yang lain diperlukan untuk membedakan tumbuhan yang satu dengan tumbuhan yang lain. Misalnya saja bentuk daun, kedudukan daun, letak tulang daun, bentuk benang sari,letak benang sari, dll.
Untuk identifikasi tumbuhan yang telah dikenal oleh dunia ilmu pengetahuan, memerlukan sarana antara lain bantuan orang, spesimen herbarium, buku-buku flora dan monografi, kunci identifikasi dan lembar identifikasi jenis. Flora adalah suatu bentuk karya taksonomi tumbuhan yang memuat jenis-jenis tumbuhan yang ditemukan dalam suatu wilayah tertentu.
Kunci identifikasi merupakan serentetan pertanyaan-pertanyaan yang jawabnya harus ditemukan pada spesimen yang akan diidentifikasi. Bila semua pertanyaan berturut-turut dalam kunci identifikasi ditemukan jawabnya, berarti nama serta tempatnya dalam sistem klasifikasi tumbuhan yang akan diidentifikasi dapat diketahui. Lembar Identifikasi Jenis adalah sebuah gambar suatu jenis tumbuhan yang disertai dengan nama klasifikasi jenis yang bersangkutan.
DETERMINASI
Determinasi yaitu membandingkan suatu tumbuhan dengan satu tumbuhan lain yang sudah dikenal sebelumnya (dicocokkan atau dipersamakan). Karena di dunia ini tidak ada dua benda yang identik atau persis sama, maka istilah determinasi (Inggris to determine = menentukan, memastikan) dianggap lebih tepat daripada istilah identifikasi (Inggeris to identify = mempersamakan) (Rifai,1976).
Menentukan nama dari suatu tumbuhan yang benar dan tempat asal dari tumbuhan tersebut yang tetap dari sistem klasifikasi dapat disebut identifikasi. Dalam mengidentifikasi tanaman dapat ditempuh satu atau kombinasi dari sebagian atau seluruh cara dibawah ini:
Membandingkan tanaman tersebut dengan material yang telah diidentifikasi dengan herbarium.
    -Konsultasi langsung dengan ahli dibidang bersangkutan.
    -Mencari sendiri dengan menggunakan kunci determinasi.
    -Membandingkan dengan determinasi yang ada.
    -Membandingkan dengan ilustrasi yang tersedia.
a. Cara Mendeterminasi Tumbuhan
            Untuk mendeterminasi tumbuhan pertama sekali adalah mempelajari sifat morfologi tumbuhan tersebut (seperti posisi, bentuk, ukuran dan jumlah bagian-bagian daun, bunga, buah dan lain-lainnya). Langkah berikut adalah membandingkan atau mempersamakan ciri-ciri tumbuhan tadi dengan tumbuhan lainnya yang sudah dikenal identitasnya, dengan menggunakan salah satu cara dibawah ini (Sunarto, 1999):
1. Ingatan
2. Bantuan orang
3. Spesimen acuan
4. Pustaka
5. Komputer
b. Aturan Pembuatan Kunci Determinasi
            Suatu alat yang diciptakan khusus untuk memperlancar pelaksanaan pendeterminasian tumbuh-tumbuhan disebut kunci determinasi. Kunci determinasi dibuat secara bertahap, sampai bangsa saja, suku, marga atau jenis dan seterusnya. Ciri-ciri tumbuhan disusun sedemikian rupa sehingga selangkah demi selangkah si pemakai kunci dipaksa memilih satu di antara dua atau beberapa sifat yang bertentangan,begitu seterusnya hingga akhirnya diperoleh suatu jawaban berupa identitas tumbuhan yang diinginkan. Beberapa syarat kunci determinasi yang baik antara lain:
    -Ciri yang dimasukkan mudah diobservasi, karakter internal dimasukkan bila sangat penting.
    -Menggunakan karakter positif dan mencakup seluruh variasi dalam grupnya.
    -Deskripsi karakter dengan istilah umum yang dimengerti orang.
    -Menggunakan kalimat sesingkat mungkin, hindari deskripsi dalam kunci.
    -Mencantumkan nomor couplet.
    -Mulai dari ciri umum ke khusus, bawah ke atas.
c. Menggunakan Kunci Determinasi
            Saran-saran dalam penggunaan kunci determinasi:
    -Kumpulkan informasi sebanyak mungkin tentang ciri tumbuhan yang akan dideterminasi (kalau ada lengkap vegetatif dan generatif),
    -Pilih kunci yang sesuai dengan materi tumbuhan dan daerah geografi di mana tumbuhan tersebut diperoleh,
    -Baca pengantar kunci tersebut dan semua singkatan atau hal-hal lain yang lebih rinci,
    -Perhatikan pilihan yang ada secara hati-hati,
    -Hendaknya semua istilah yang ada dipahami artinya. Gunakan glossary atau kamus,
    -Bila spesimen tersebut tidak cocok dengan semua kunci dan semua pilihan layaknya tidak kena, mungkin terjadi kesalahan, ulangi ke belakang,
    -Apabila kedua pilihannya mugkin, coba ikuti keduanya,
    -Konfirmasikan pilihan tersebut dengan membaca deskripsinya, dan
    -Spesimen yang berhasil dideterminasi sebaiknya diverifikasi dengan ilustrasi atau spesimen herbarium yang ada.
KUNCI ANALISIS
Kunci analisis merupakan kunci yang paling umum digunakan dalam pustaka. Kunci ini sering juga disebut kunci dikotomi sebab terdiri atas sederetan bait atau kuplet. Setiap bait terdiri atas dua (atau adakalanya beberapa) baris yang disebut penuntun dan berisi ciri-ciri yang bertentangan satu sama lain. Untuk memudahkan pemakaian dan pengacuan, maka setiap bait diberi bernomor, sedangkan penuntunnya ditandai dengan huruf. Pemakai kunci analisis harus mengikuti bait-bait secara bertahap sesuai dengan yang ditentukan oleh penuntun. Dengan mempertentangkan ciri-ciri yang tercantum dalam penuntun-penuntun itu akhirnya hanya akan tinggal satu kemungkinan dan kita dituntun langsung pada nama takson yang dicari. Kunci analisis dibedakan menjadi dua macam berdasarkan cara penempatan bait-baitnya yaitu kunci bertakik (kunci indent) dan kunci paralel.
Pada kunci bertakik maka penuntun-penuntun yang sebait ditakikkan pada tempat tertentu dari pinggir (menjarak pada jarak tertentu dari pinggir), tapi letaknya berjauhan. Di antara kedua penuntun itu ditempatkan bait-bait takson tumbuhan, dengan ditakikkan lebih ke tengah lagi dari pinggir yang memenuhi ciri penuntun pertama, juga dengan penuntun-penuntun yang dipisah berjauhan. Dengan demikian maka unsure-unsur takson yang mempunyai ciri yang sama jadi bersatu sehingga bisa terlihat sekaligus.
Penuntun-penuntun kunci paralel yang sebait ditempatkan secara berurutan dan semua baitnya disusun seperti gurindam atau sajak. Pada akhir setiap penuntun diberikan nomor bait yang harus diikuti, dan demikian seterusnya sehingga akhirnya diperoleh nama takson tumbuhan yang dicari. Kunci paralel lebih menghemat tempat, terutama kalau takson tumbuhan yang dicakupnya besar sekali. Buku Flora of Java yang ditulis oleh Backer dan Backuizen van den Brink semuanya ditulis dalam bentuk kunci paralel.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi
http://id.wikipedia.org/wiki/Klasifikasi_ilmiah
http://ocw.usu.ac.id/course/detail/biologi-s1/811-Taksonomi-Tumbuhan.html

Perilaku Bermain Simpanse Mirip dengan Manusia

Dalam membandingkan perilaku-perilaku ini dengan studi sebelumnya yang dilakukan pada manusia, mereka menemukan bahwa kedua spesies ini menunjukkan perkembangan kuantitatif dan kualitatif yang signifikan dalam perilaku bermain dari bayi sampai usia muda.


Perilaku bermain tersebar luas pada mamalia, dan memiliki konsekuensi bagi perkembangan yang penting. Sebuah studi baru pada simpanse muda menunjukkan bahwa hewan ini bermain dan mengembangkan banyak cara yang sama seperti anak-anak manusia.
Studi ini, yang dipublikasikan dalam edisi 16 November jurnal PLoS ONE, dengan demikian dapat pula menjelaskan tentang peran perilaku bermain pada manusia.
Para penulis studi ini, Elisabetta Palagi dan Giada Cordoni, dari Universitas Pisa di Italia, menemukan bahwa simpanse bermain soliter puncaknya pada masa bayi, sedangkan waktu yang dihabiskan dalam bermain sosial relatif konstan antara masa bayi dan remaja. Namun, jenis permainan sosial sedikit berubah seiring pertumbuhannya, dalam hal langkah-langkah seperti pilihan kompleksitas dan teman bermainnya. Dalam membandingkan perilaku-perilaku ini dengan studi sebelumnya yang dilakukan pada manusia, mereka menemukan bahwa kedua spesies ini menunjukkan perkembangan kuantitatif dan kualitatif yang signifikan dalam perilaku bermain dari bayi sampai usia muda.
       Selain itu, baik simpanse dan manusia secara konsisten menggunakan ekspresi wajah yang menyenangkan untuk berkomunikasi dan membangun jaringan sosial. Mereka juga menganalisis pilihan teman bermain dan menemukan bahwa baik manusia maupun simpanse lebih memilih rekan-rekan untuk mitra bermain. Dr. Palagi menjelaskan bahwa ini adalah penelitian pertama yang membandingkan ontogeni perilaku bermain pada simpanse dengan manusia, dalam cara yang standar. Hal ini penting, karena jenis ini pada data manusia seringkali berasal dari penelitian psikologis, bukan dari penelitian etologis.

Anak yang Sering Bermain Video Game Memiliki Otak yang Berbeda

Hal ini mirip dengan respon yang terlihat pada pecandu judi, yang mengalami peningkatan kadar dopamin kimiawi otak pada striatum ventral ketika mereka kehilangan uang.


Anak berusia empat belas tahun yang sering bermain video game memiliki lebih banyak materi abu-abu di pusat imbalan dalam otak dibandingkan rekan-rekannya yang jarang bermain video game – menunjukkan game mungkin berkorelasi dengan perubahan dalam otak yang menimbulkan kecanduan.
Para ilmuwan Eropa melaporkan penemuan ini dalam jurnal Psychiatry Translational. Psikolog Simone Kuhn dari Universitas Ghent, Belgia, bersama rekan-rekannya merekrut 154 anak usia 14 tahun di Berlin. Anak-anak remaja ini kemudian dibagi menjadi dua kelompok: 24 anak perempuan dan 52 anak laki-laki yang sering bermain game setidaknya sembilan jam setiap minggu, serta 58 anak perempuan dan 20 anak laki-laki lainnya yang jarang bermain, setidaknya kurang dari sembilan jam seminggu.
        Struktural pencitraan resonansi magnetik (MRI) menunjukkan perbedaan dalam otak para subjek yang diuji. Anak yang sering bermain game memiliki materi abu-abu yang lebih banyak pada bagian otak yang dikenal sebagai striatum ventral kiri, bagian yang mempengaruhi interaksi emosi dan perilaku. Penelitian sebelumnya mengidentifikasikan fungsi striatal ini sebagai “kandidat inti yang mempromosikan perilaku adiktif,” tulis para penulis.
     Dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI), tim riset juga mengamati perubahan dalam otak remaja saat mereka berpartisipasi dalam tugas yang mengantisipasi simulasi dan menerima imbalan. Mereka menemukan bahwa remaja yang sering bermain game memiliki aktivitas otak yang lebih besar ketika mereka diberi umpan balik bahwa mereka kalah. Hal ini mirip dengan respon yang terlihat pada pecandu judi, yang mengalami peningkatan kadar dopamin kimiawi otak pada striatum ventral ketika mereka kehilangan uang.
    Para penulis riset menulis bahwa penelitian mereka ini merupakan yang pertama yang mengkorelasikan perubahan dalam struktur otak dengan video game. Mereka tidak bisa menentukan apakah otak anak yang sering bermain game menjadi bertumbuh besar sebagai hasil dari bermain video game ataukah anak-anak tertarik bermain game karena bagian dari otak mereka memang sudah membesar sejak awal, para ilmuwan perlu mengukur efek video game pada struktur dalam otak dari waktu ke waktu untuk mengetahuinya.
      Namun demikian, menemukan hubungan antara struktur otak dan video game dapat membantu para peneliti memahami peran otak dalam perilaku adiktif, tulis tim riset.
“Jika perbedaan striatal yang diamati dalam penelitian ini memang efek dari game, maka video game mungkin pilihan yang menarik untuk mengeksplorasi perubahan struktural dalam kecanduan pada studi di masa depan perihal tidak adanya zat neurotoksik,” catat mereka

Jumat, 25 November 2011

Bagaimana Lalat Bisa Terbang? Ilmuwan Temukan Tombol Gen untuk Pembentukan Otot Terbang

Lalat adalah seniman penerbangan sejati, meskipun hanya memiliki sayap yang kecil dibandingkan dengan ukuran tubuh mereka. Para ilmuwan di Institut Biokimia Max Planck di Martinsried dekat Munich, Jerman, baru-baru ini mengidentifikasi tombol genetik yang mengatur pembentukan otot-otot penerbangannya.
“Gen spalt sangat penting bagi generasi otot-otot super ultra-cepat,” tekan Frank Schnorrer, kepala kelompok penelitian ‘Muscle Dynamics’. “Tanpa spalt, lalat hanya membangun otot kaki yang normal, bukan otot untuk terbang.” Hasil riset ini kini dipublikasikan dalam jurnal Nature.
Dalam rangka untuk terbang secara efisien, lalat mengepakkan sayap kecilnya dengan sangat cepat. Hal ini menimbulkan suara dengungan yang bisa terdengar jika telinga kita berada di dekatnya. Lalat buah, Drosophila melanogaster, sayapnya bergerak pada frekuensi 200 hertz – yang artinya, otot-otot penerbangannya berkontraksi dan rileks sebanyak 200 kali per detik. “Sebaliknya, pelari seratus meter menggerakkan kakinya hanya beberapa kali per detik bagaikan siput,” kata Frank Schnorrer. Bagaimana lalat buah ini mengepakkan sayapnya pada frekuensi yang sedemikian tinggi?
      Otot mengontrol gerakan seluruh tubuh, termasuk osilasi sayap. Namun, otot-otot penerbangan tergolong unik. Kontraksinya tidak hanya diatur oleh impuls saraf seperti pada umumnya, tapi dipicu oleh tekanan. Setiap lalat memiliki dua kategori otot penerbangan yang memungkinkan osilasi sayap: Salah satu jenis gerakan sayap ke bawah dan, pada saat yang sama, membentangkan jenis lain yang menginduksi kontraksi. Seperti, sayap ditarik lagi dan osilasi sayap yang stabil dimulai.

Tanpa Spalt, tak akan bisa terbang

       Dengan cara membungkam gen yang tertarget pada lalat buah, para ilmuwan dalam kelompok riset “Muscle Dynamics” di MPI Biokimia kini telah mengidentifikasi saklar penting untuk pembentukan otot terbang: “Spalt”. Faktor-faktor transkripsi seperti Spalt memainkan peran penting bagi transkripsi informasi genetik yang tepat untuk menjadi RNA dan protein yang diperlukan dalam jenis sel masing-masing.
       Spalt hanya ada pada otot penerbangan dan bertanggung jawab untuk arsitektur tertentu unit dasar ototnya. Komponen-komponen dari serat otot ini mengaktifkan kontraksi otot dalam merespon tekanan yang diterapkan selama osilasi. Tanpa Spalt, lalat masih bisa bertahan hidup, tetapi tidak bisa terbang. Otot-otot penerbangan tidak lagi bereaksi terhadap tekanan dan hanya berperilaku seperti otot-otot kaki yang normal. Sebaliknya, para ilmuwan berhasil menciptakan otot mirip otot penerbangan pada kaki lalat dengan hanya memasukkan Spalt.
        Hasil riset ini secara medis bisa penting. “Otot-otot tubuh manusia tidak memiliki Spalt dan tidak diatur oleh tekanan,” jelas Frank Schnorrer. “Tapi otot jantung manusia yang membangun Spalt dan tekanan di dalam ventrikel mempengaruhi intensitas detak jantung. Apakah Spalt memainkan peran dalam regulasi detak jantung, belum diketahui dan masih diselidiki.”

Rayap yang ~menjengkelkan~ menguntungkan


Setiap musim penghujan, seringkali kita diganggu oleh segerombolan laron yang mengitari lampu diruang tamu atau di ruangan lain yang bisa menjadi sangat menjengkelkan. bandel..! kata nenek. memang wajar sih, soalnya binatang yang satu ini termasuk kategori yang "pantang menyerah" dalam urusan bikin jengkel. Sudah di sapu dan dibersihkan, masih saja banyak yang berterbangan. Lampu dimatikan, mereka berjatuhan, yang akhirnya makin membuat kita sibuk dengan bulu2 yang berterbangan. Masih kata nenek sih, mereka itu sedang dalam perjalanan menuju bulan..

Lupakan saja tentang legenda laron menuju bulan dalam rangka mengikuti sayembara. Hal yg harus anda perhatikan setelah kejadian itu adalah "memberikan perlindungan yang optimal terhadap barang-barang dan bagian rumah yang terbuat dari kayu..! "
Dalam perjalanannya menuju bulan..ups.. mengitari lampu maksud saya, ada yg kemudian jatuh cinta kepada rekan sekelompoknya. Nah, sepasang laron yg sudah saling jatuh hati ini akhirnya jatuh beneran ke lantai (tanah) menanggalkan sayapnya dan kemudian diiringi rasa cinta mereka bergandengan (seperti anak kecil main kereta-keretaan) mencari lubang yang dapat dipakai untuk berbulan madu.

Dalam rumah tangga laron (Ordo Orthoptera) yg masih beranggotakan 2 personal inilah awal sebuah kerajaan dibentuk. Mula-mula semua pekerjaan mereka lakukan sendiri, seperti menggotong telur ke sudut penetasan, menyingkirkan tanah longsor, menutup celah bocor, dan berbagi makanan tentunya. Namun ketika sudah banyak telur yang menetas, maka "raja dan ratu" laron tadi sudah resmi dinobatkan.
Pekerjaan pun diambil alih oleh anak-anak laron sebagai rakyat jelata, mereka disebut rayap, alih-alih laron seperti bapak-ibunya.
Sementara itu, sang ratu laron hanya bertugas berkembang biak. bertelur dan terus bertelur. Tidak tanggung-tanggung, satu hari ratu laron bisa menghasilkan 18ribu telur. Yupz, 30 butir tiap menit selama 10 jam kerja. Ya, meskipun kadang2 dia juga mengambil cuti barang beberapa hari. bahkan ratu Macrotermes Natalensis dari afrika pernah dihitung sampai 80ribu butir telur perharinya.
Ratu rayap yg terus-menerus bersalin ini bisa berumur panjang sampai 20 tahun. karena selain kerjanya cuma seperti itu, mulai dari pelayanan sampai gizi makanan ditanggung terjamin. Makan-nya di suapin loh..!


Anak-anak mandul yang militan

Anak-anak yg menetas dari telur kerajaan rayap ini berbeda-beda sosok tubuhnya. Ada yang mempunyai rahang yang luar biasa besarnya, sehingga ditugaskan sebagai serdadu. Kasta perajurit bagian gigit-menggigit ini bisa jantan dan bisa betina, tetapi semuanya mandul karena alat kelamin mereka tidak tumbuh sempurna. Dan kasta yg lainnya adalah saudara para rayap serdadu ini. Mereka memiliki rahang yg tidak begitu besar namun cukup kuat untuk menggerogoti kayu mati sampai keropos. Juga bertugas menyuapi  anak2 dan sang ratu selain menggotong apa saja yg perlu digotong. Mereka juga dari jantan dan betina. Dan kesemuanya mandul.

Kemandulan masal ini karena dulu telur yg ditetaskan menjadi mereka ini tidak dibuahi. Semacam telur hermafrodit. Kalau ada telur yg dibuahi oleh sperma sang raja rayap, anak yg kemudian lahir tentu saja normal. Tetapi ternyata sang ratu punya kebijakannya sendiri. Kalau ia memandang perlu agar sang anak tidak tumbuh menjadi anak subur, maka ia akan memberikan hormon feromon primer yg akan membuat macet perkembangan kelamin anak tersebut (yg nantinya akan terus menjadi robot mandul). Yang diberikan lewat mulut ketika anak bertugas menyuapi ibunya. Namun ketika sang ratu memandang perlu untuk menghasilkan anak yg akan meneruskan generasinya, ia tidak memberikan hormon pencegah dan membiarkan anak itu tumbuh menjadi mahluk berkelamin~bisa jantan, bisa betina~, yg nantinya akan kita sebut laron. 



Untuk memberikan makan anak2 yg masih lemah perutnya, mereka bercocok tanam jamur. Mereka mengunyah kayu sampai lumat, dan kemudian membuat wadah2 berongga seperti "spons" untuk perkembang-biakannya. Jamur ini dipanen dan dimakan bersama tempat penanamannya.
selama diperintah oleh bapak-ibunya, para rayap pekerja ini terus mengganyangi kayu lapuk agar teruarai lebih lanjut lagi menjadi bahan organik. Dalam usus para coptotermes ini, banyak terpelihara bakteri dan Flagellata (protozoa yg bercambuk). Mahluk piaraan ini mengeluarkan enzim pencerna selulosa kayu sampai menjadi zat pati yg lebih sederhana. Zat yang berupa tepung ini kemudian dimakan oleh bakteri dan flagellata itu. Tapi selebihnya juga diserap oleh tubuh rayap yang memeliharanya. Tetapi yang tampak adalah, rayap itu menggerogoti perabotan dan peralatan kayu kita.  Suatu keuntungan bagi alam plus perusahaan pembasmi rayap, yang menjengkelkan para kepala rumah tangga.
so, perlindungan lebih awal mungkin akan lebih mengefisiensikan pengeluaran biaya anda.

Bagaimana tumbuhan bisa menyerap air dan mineral dari dalam tanah?

          Tumbuhan mungkin makhluk tak berakal terbaik yang pernah diciptakan. Yang dibahas sekarang adalah bagaimana tumbuhan mampu menyerap air dan mineral dari dalam tanah hingga mencapai ketinggian ratusan meter? Wah, memang sulit dipercaya. Bagaimana tidak, itu sama saja melawan gravitasi. Bahkan dengan tekhnologi tercanggih saat ini memerlukan pompa yang canggih untuk melakukan hal seperti itu.

Tapi, bagaimana tumbuhan dapat melakukannya?

        Mudah saja bagi Tuhan untuk melakukannya. Tapi, bagi kita untuk memecahkannya saja sulit. Sampai saat ini, ilmuwan belum dapat memastikan secara pasti teori mengenai masalah ini. Ilmuwan hanya mampu mengajukan beberapa teori yang masuk akal mengenai hal ini. Salah satu teori yang paling terkenal adalah bahwa tumbuhan memanfaatkan perbedaan tekanan air di dalam dan di luar sel pengangkut (xilem). Jadi, tumbuhan harus terus menyesuaikan tekanan di dalam sel-sel xilemnya. Asal tahu saja, sel-sel xilem adalah sel mati. Xilem terdiri dari sel-sel pembuluh dan trakeid. Sel-sel itu seperti pori-pori yang saling terhubung yang memungkinkan air untuk melewatinya.

Dan bagaimana tumbuhan memanfaatkan perbedaan tekanan tersebut?

         Saat tekanan di luar sel tinggi, maka tumbuhan harus berusaha untuk mempertahankan tekanan di dalam selnya dengan tidak menguapkannya terlalu banyak, karena hal itu dapat menyebabkan air di luar sel masuk terlalu banyak dan yang nantinya dapat menyebabkan tumbuhan kelebihan air dan membusuk. Lalu, jika  tekanan di luar sel rendah, maka tumbuhan harus menyesuaikan tekanan di dalam selnya untul lebih rendah agar air dari tumbuhan tidak keluar dari sel dan sebaliknya, air dari luar sel dapat masuk ke dalam sel. Dengan begitu, tumbuhan dapat mengambil air sebanyak-banyaknya.

Selasa, 22 November 2011

Hewan Pantai Yang Lucu dan Mematikan


Apabila kita ingin jalan-jalan ke pantai, jangan sampai terpisah dari rombongan dan harus hati-hati. Mau tahu alasannya?

Karena di pantai ada beberapa hewan yang tampak lucu, tapi bisa mematikan. Layaknya anak kecil yang mudah excited dengan banyak hal-hal baru, mungkin rasa ingin tahu kalian akan mendorong kalian untuk lebih dekat menyentuh hewan yang terlihat lucu misalnya. Apa saja hewan pantai yang harus kita hindari?
The Cone Snail
Hewan yang satu ini punya bentuk yang indah. Menggemaskan, tepatnya. Siapa yang tidak ingin menyentuhnya dan membawanya pulang? :) Tapi, cone snail ini punya senjata yang sangat berbahaya lho. Bagian ujung pangkal mulutnya bisa menembakkan sengat berupa racun yang sangat mematikan. Korban akan mengalami malfungsi syaraf, di mana tidak ada bagian tubuh yang bisa digerakkan, kemudian meninggal hanya dalam 4 menit.

Poison Arrow Frog
Namanya saja sudah mengandung racun :)  Kodok yang bisa melompat hingga 2 meter ini mempunyai senjata mematikan di kelenjar kulitnya. Jangan coba-coba sentuh yaaa!







The Lazy Clown
Hewan yang mirip duri pohon ini hidup di hutan Amazon, di selatan Brazil. Namanya Taturana Tatarana. Lucu yah? Tapi sayang, ternyata hewan ini tidak selucu namanya, karena dia memiliki ratusan duri pada tubuhnya, yang menyimpan racun mematikan dan mengandung Anti-coagulant buat darah kita. Hampir dapat dipastikan bahwa hewan ini telah memakan belasan korban setiap tahunnya. 

Beaked Sea Snake
Ular laut ini bisa kita jumpai di Kepulauan India dan Asia, pantai-pantai daerah India, atau sekitar Teluk Persia. Nama ilmiahnya Enhydrina schistosa. Lucunya, warga Singapura dan Hongkong suka menjadikan hewan ini sebagai lauk, padahal hewan ini punya racun yang bisa membuat  kamu tidur bersama ikan-ikan di laut untuk selamanya, hehehe




Stone Fish
Nah, kalau hewan yang satu ini, bentuknya menyerupai batu. Cukup berdiam diri di dasar laut, dan siap meracuni siapa saja yang menyentuhnya dengan duri-duri yang terletak hampir di seluruh bagian tubuhnya. Kabarnya, racun dari hewan ini akan sangat menyiksa korbannya, sehingga si korban merasa lebih baik mengamputasi bagian tubuhnya yang terkena racun tersebut. Wah, sangat mengerikan ya?

 Box “Coffin” JellyFish
Kalau ubur-ubur yang satu ini, ada di film 7 Pounds yang dibintangi Will Smith. Dalam film itu, diperlihatkan bagaimana Will Smith mengakhiri hidupnya dengan membiarkan dirinya digigiti oleh Jellyfish. Hewan ini memiliki 24 pasang mata dan tentakel yang mengandung ribuan dosis nematocysts. Dengan ribuan jarum-jarum racun yang menusuk tubuh di seluruh bagian, hampir dapat dipastikan bahwa hewan ini akan membunuh hanya dalam hitungan detik.

Senin, 21 November 2011

Mengenal Amylomyces rouxii


Indonesia dan negara-negara Asia terkenal dengan makanan yang diproduksi melalui fermentasi substrat padat yang mengandung pati dalam jumlah banyak. Contohnya adalah tape singkong dan tape ketan dari Indonesia, chiu-niang dari Cina, arak dari tape ketan dari Vietnam, dan lain-lain. Proses fermentasi tersebut menggunakan dua kelompok mikroorganisme yang memiliki peran berbeda-beda, kelompok pertama akan memecah pati menjadi glukosa, sedangkan kelompok kedua akan mengubah glukosa menjadi etanol. Mikroorganisme yang sering ditemui dan merupakan anggota kelompok pertama adalah Amylomyces rouxii (Nout 2007).
A. rouxii adalah anggota tunggal dari genus Amylomyces. Genus serta spesies tersebut pertama kali dideskripsikan oleh Clamette pada tahun 1892. Kapang tersebut tumbuh dengan cepat dan banyak menghasilkan klamidospora; sporangia tidak atau tidak sempurna terbentuk, mirip dengan Rhizopus, dengan apofisis yang kecil; sporangiofor tegak dengan atau tanpa rizoid. Sinonim A. rouxii adalah Chlamydomucor oryzae, C. rouxii, C. rouxianus, C. javanicus, dan Rhizopus chlamydosporus (Ellis et al. 1976).

Karakteristik A. rouxii yang menguntungkan dalam proses fermentasi substrat padat yang mengandung pati adalah kemampuan kapang tersebut dalam menghasilkan enzim amyloglucosidase, kemampuannya tumbuh pada substrat mentah (belum dimasak), serta ketidakmampuannya bersporulasi (Nout 2007). Amyloglucosidase (EC 3.2.1.3), atau juga sering disebut amylase, adalah enzim yang berfungsi memutus ikatan alpha-1,4 glikosida pada rantai polisakarida. Hasil akhir dari hidrolisis tersebut adalah dextrins, oligosakarida, maltosa and D-glukosa. Proses tersebut dikenal dengan sakarifikasi. Salah satu penelitian yang dilakukan oleh Dung et al. (2006) menunjukkan bahwa A. rouxii mampu merubah 25% pati menjadi glukosa setelah inkubasi selama tiga hari, serta menghasilkan amyloglucosidase hingga 0,43 U/g.
Walaupun banyak penelitian tentang A. rouxii telah dilakukan, namun kapang tersebut masih menjadi misteri, antara lain adalah habitat alami A. rouxii serta evolusinya. Penggunaan ragi tape yang luas di masyarakat Indonesia membuka peluang banyaknya variasi A. rouxii yang dapat dijadikan sampel dalam memecahkan misteri tersebut.

Minggu, 20 November 2011

Tembakau untuk Penderita Diabetes


Bidang pertanian saat ini menghasilkan perkembangan bioteknologi molekular yang pesat, yang dapat menawarkan cara yang lebih murah daripada pembuatan vaksin dan obat tradisional melalui pabrik. Para ilmuwan telah menemukan tembakau yang menyehatkan setelah memodifikasi faktor genetiknya. Tembakau ini dapat digunakan untuk mengobati diabetes tipe 1.

Peneliti Eropa mengatakan telah menghasilkan tembakau yang mengandung senyawa anti-inflamasi (anti-peradangan) yang disebut interleukin-10 (IL-10) yang dapat membantu pasien diabetes tipe 1 yang masih menggantungkan insulin. Sejumlah perusahaan kimia pertanian, termasuk Bayer dan Syngenta, telah mencari cara untuk membuat kompleks protein dalam tanaman obat-obatan, meskipun membutuhkan proses yang lambat.

Pada saat ini, kebanyakan obat-obatan dan vaksin diproduksi melalui kultur sel dan kultur jaringan. Namun, Mario Pezzotti dari Universitas Verona, yang memimpin studi tentang tembakau yang diterbitkan dalam jurnal BMC Biotechnology, percaya bahwa tembakau tumbuh lebih efisien semenjak tanaman dunia memiliki biaya rendah untuk menghasilkan protein obat.

Berbagai jenis tanaman telah dipelajari oleh sejumlah ilmuwan di seluruh dunia, tetapi tembakau merupakan tanaman yang paling digemari dalam hal riset. "Tembakau adalah tanaman yang fantastis karena mudah mentransformasi genetik dan dengan mudah dapat mempelajari seluruh tanaman dari satu sel," ungkap Pezzotti. Kelompoknya bekerja dan menaruh minat terhadap tembakau raksasa, yaitu Philip Morris, yang mendukung konferensi tanaman berbasis obat di Verona pada bulan Juni.

Pezzotti dan koleganya - yang menerima dana untuk penelitiannya dari Uni Eropa - sekarang berencana untuk megujicobakan tanaman tersebut ke tikus yang memiliki penyakit autoimmune untuk mengetahui responnya.

Selanjutnya, mereka ingin menguji apakah pengulangan dosis kecil dapat membantu mencegah penyakit kencing manis pada orang, ketika diberikan bersamaan dengan senyawa lain yaitu glutamic acid decarboxylase (GAD65), yang juga telah diproduksi di tanaman tembakau.

Diamyd, perusahaan bioteknologi di Swedia sudah menguji secara konvensional vaksin GAD65 terhadap penderita diabetes dalam masa uji coba klinis. Bidang pertanian molekuler belum menghasilkan produk komersial pertama, walaupun Israel Protalix BioTherapeutics telah melakukan uji klinis lanjutan pada enzim untuk pengobatan penyakit Gaucher yang dihasilkan melalui kultur sel wortel. Protalix rencana untuk mengirimkan obatnya untuk persetujuan dari Amerika Serikat dan Israel.

Kamis, 17 November 2011

Manusia Bisa Melihat Medan Magnet


Tanpa disadari, manusia sebenarnya bisa melihat medan magnet bumi karena adanya suatu senyawa dalam mata. Ada kemungkinan, nenek moyang manusia dulu punya kemampuan tersebut. Sebuah studi menunjukkan bahwa ada kemungkinan protein bernama cryptochrome terdapat pada retina. Protein tersebut banyak didapati pada hewan dan tumbuhan sehingga beberapa spesies bisa menggunakan medan magnet bumi untuk melakukan navigasi.

Cryptochrome
Elektron dalam molekul cryptochrome saling terkait. Medan magnet bumi menyebabkan elektron bergoyang. Reaksi kimiawi untuk merespons goyangnya elektron tersebut membuat burung dapat melihat medan maget dalam warna-warni. Para peneliti sebelumnya mengira cryptochrome tidak memiliki banyak keuntungan bagi manusia sehingga tidak dapat mengenali medan magnet seperti burung. Karenanya, manusia butuh patokan atau perangkat GPS untuk mengetahui arah.
Sangkaan ini yang sepertinya harus diubah setelah para ahli saraf dari University of Massachusetts melakukan penelitian. Mereka mengambil cryptochrome dari manusia dan memberikannya pada lalat buah yang kehilangan kemampuan melihat medan magnet. Hasilnya, seperti dilaporkan Wired Science, lalat buah kembali memiliki kemampuan melihat medan magnet. Sayangnya pada manusia, cara kerja cryptochrome tidak seperti pada lalat. "Kami tidak tahu apakah kerja molekul itu sama pada retina manusia. Tapi kemungkinan itu ada," kata Steven Reppert, ahli saraf dari University of Massachusetts.
Saat ini ilmuwan mengetahui bahwa cryptochrome pada manusia berfungsi sebagai jam molekul, bukan sebagai kompas. Tapi para peneliti menduga bahwa nenek moyang manusia terbantu dengan adanya protein tersebut untuk menentukan arah. Jika suatu saat para peneliti berhasil mengembalikan kemampuan tersebut... selamat tinggal perangkat GPS.

SUMBER : FORSA

Rabu, 16 November 2011

rayuan gombal ala ovj

 rayuan gombal ala ovj

- Kalau kamu nanya berapa kali kamu datang ke pikiranku, jujur aja, cuma sekali. abisnya, ga pergi2 sih!

- Orangtuamu pengrajin bantal yah? Karena terasa nyaman jika di dekatmu.

- Sekarang aku gendutan gak sih ? kamu tau gak kenapa ? soalnya km udah mengembangkan cinta yang banyak dihatiku

- Tau ga knapa malem ini ga ada bintang ?? soalnya bintangnya pindah semua ke matamu?

- Jangan GR deh. Aku kangen kamu sedikit aja kok. Sedikit berlebihan maksudnya.

Cowok: Maaf mbak, jangan terlalu lama duduk dikursi itu, pindah deket saya saja?
Cewek: Loh? Emangnya kenapa??
Cowok: Biar gak dikerubung semut.. soalnya mbak manis sich?

Cowok : Aku didiagnosa Sakit jantung.
Cewek : Hah! Kok bisa?
Cowok : Iya. Jantungku selalu berdegup kencang bila dekat denganmu.

Cowok : Kemarin aku ke dokter mata. Kamu tau apa kata dokter?
Cewek : Apa? Parah?
Cowok : Kata dokter ada kamu di mataku.

Cowok : Kamu punya kunci apa aja sih?
Cewek : Kunci rumah, kunci mobil, kunci lemari. Emang ada apa?
Cowok : Punya nggak kunci untuk membuka hatimu kepadaku?

Cowok : Kamu punya peta nggak?
Cewek : Peta apa?
Cowok : Peta hatimu. Karena aku tersesat dan tak bisa keluar dari hatimu.

- Bapak kamu pasti seorang astronot ??? Soalnya aku melihat banyak bintang di matamu.

- Kamu pasti kuliah di seni pahat ya ??? Soalnya kamu pintar sekali memahat namamu di hatiku.

- Kakekmu pasti penambang ya ??? Soalnya banyak berlian di matamu.

- Kamu Mantan pencuri ya ??? Abisnya kamu mencuri hatiku sih!

Cowok : Aku suka senyum-senyum sendiri lho.
Cewek : Hah .. Gila Ya
Cowok : Nggak. Aku sedang mikirin kamu.

- Setiap malam aku berjalan-jalan di suatu tempat. Kamu tau di mana itu ? Di hatimu.

- Kamu merasa gempa gak ??? ada kamu yang mengguncang hatiku sih.

-Kamu pake Indosat ya ??? Karena sinyal-sinyal cintamu sangat kuat sampai ke hatiku.


Kata-Kata Rayuan Gombal

- Tak mungkin aku berhenti mencintaimu. Aku hanya bisa belajar hidup tanpamu.

- Aku pengen bersamamu cuma pada dua waktu: SEKARANG dan SELAMANYA.

- Kau begitu kucinta, hingga ketika bersamamu mati seperti bisa kutunda, dan tanpamu, hidup serasa tiada guna.

- Aku nggak menangis karena kehilanganmu, tapi mengetahui kau tak pernah berusaha mencegahku pergi

- Aku tak pernah tau kebahagiaan sesungguhnya, sampai ketika aku mendapatkan cintamu. Dan aku tak pernah tau derita sebenarnya, sampai aku kini kehilangan itu. Terima kasih telah mengenalkanku pada kedua rasa yang tak akan kulupa.

- Aku selalu berusaha tak menangis karenamu, karena setiap butir yang jatuh, hanya makin mengingatkan, betapa aku tak bisa melepaskanmu.

Kata-Kata Rayuan Gombal Ngawur

co:Bapakmu , ,, , Penjual GAS eLPeGe ya?
ce:kok tau
co:karna kau telah meledakkan hatiku(gajeee)
Cowok : eee bapak kamu pasti tukang servis kipas angin ya…?

Cewek : kok tahu sih
Cowok : karena kamu telah menyejukan hatiku……….(seger)

Co: bapakmu...., punya PB ea.,
ce: kok tau..,?
Co: karna kau tlah mengHEADSHOOTkan hatiku (agak ngawur)

A : Bapak kamu maling ya???
B : Lhoo.. lhoo.. lhoo.. kok tau???
A : TV di rumahku ilang...(Ngawur ni , yg bener no.5)

co:bapakmu maling ya ?
ce:bukan , emang kenapa?
co:karna kau telah mencuri hatiku(Ini bener :D)

Cowok : eee kamu pasti suka gaya Briptu Norman ya……?
Cewek : kok tahu sih
Cowok : karena kamu telah menchaiyya – chaiyyakan hatiku…..

co: bapakmu astronot ya?
ce : kok tau sih?
co : habis mukamu kaya neil amstrong(haha)

Cowok: bapak mu penjual sapu ya?
Cewek: stt jangan keras2. Iya, emang kenpa bang.
Cowok: karna, kau telah menyapu semua cewek di hati ku. Hingga yg tersisa hanya km

Cewek: #makan sapu (sedikit gajee)
cowok: bapak kamu tukang bakso ya?
cewek: iya, ko tau?
cowok: iya, soalnya tadi aku liat grobaknya di ujung gang
cewek: "...." #kemudianhening(Jangan ditiru xixixi)

co : bapakmu penjual lampu yaa ?
ce : ko tau ? emang knapa ?
co : karena kamu telah mnyinari hatiku !(petromax kalee xixixi)


Kata-Kata Rayuan Gombal Lucu

” sayang…, coba lihat rembulan malam itu..! , begitu sangat indah… seindah tahi lalat didekat hidungmu..! ”

” sungguh memang indahnya ciptaan sang tuhan!, sampai aku begitu sangat terpesona melihat garis senyum manismu sayang.., ”

” haloo…hany.. kamu lagi ngapain..? , han… aku kangen banget….sama Jerawat kamu ”

” Jalan ini terang…namun sepi, Bunga itu harum…namun layu, Bumi ini luas…namun terbatas, tanpa SMS darimu sayang….”

” Andai saja detik waktu ini dapat aku hentikan.., aku pasti akan selalu berada disampingmu sayang…tanpa harus diusir sama babehmu..!”

Selasa, 15 November 2011

MAKALAH ANATOMI TUMBUHAN BENDA DALAM SEL NON PROTOLASMIK


MAKALAH
ANATOMI TUMBUHAN
BENDA DALAM SEL NON PROTOLASMIK





                                           Nama Kelompok :
                                           1.   Nur Saifuddin A. / 0905015045
2.   Edwar Edi Hardadi / 0905015047
3.   Edy Jumadil / 0905015059
                                           4.   Finawati Budiasih / 0905015061
                                           5.   Susanti / 0905015064
6.   Dita Andrika / 0905015063
7.   Anisa Dwiyanti /  0905015060
8.   Munawarah / 0905015079

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MULAWARMAN
2010




KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan segala rahmat dan hidayah-Nya serta memberikan kekuatan dan kemampuan kepada penulis dalam menyusun makalah Anatomi Tumbuhan ini sehingga penulis dapat menyelesaikan tepat pada waktunya.
Tidak menutup kemungkinan bahwa penulisan laporan ini banyak terdapat kekurangan yang mendasar disebabkan keterbatasan ilmu pengetahuan penulis, dimana penulis telah berusaha semaksimal mungkin dengan bekal ilmu pengetahuan yang penulis miliki untuk mencapai hasil yang lebih baik.
Di dalam penulisan laporan ini penulis menyadari bahwa tanpa adanya bantuan dan bimbingan yang mendukung dari berbagai pihak baik itu berupa saran-saran dan masukan, maka penulis akan banyak mengalami kesulitan dan hambatan yang cukup berarti. Bantuan dan bimbingan tersebut merupakan faktor pendukung yang sangat penting dan bermanfaat bagi penulis.

Samarinda,       Oktober  2010


    Penulis



DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR                                                                                       i
DAFTAR ISI                                                                                                    ii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.  Latar Belakang                                                                                       1
2.  Rumusan Masalah                                                                                  2
3.  Tujuan                                                                                                    2
BAB II PEMBAHASAN
1.      Pengertian benda non Protolasmik (Ergas)                                            3
2.      Sifat benda non protolasmik (Ergas)                                                     3
3.      Komponen dalam benda non protolasmik (Ergas)                                4
a.       Kristal Ca-oksalat                                                                            4
b.      Kristal Anorganik                                                                            5
c.       Butir Amilum                                                                                   6
d.      Butir Aleuron                                                                                   9
BAB III PENUTUP
1.  Kesimpulan                                                                                            11
2.  Saran                                                                                                      11
DAFTAR PUSTAKA                                                                                       12





BAB I
PENDAHULUAN

1.      Latar Belakang
Protoplas dinyatakan bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka “benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik” berarti benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati.
Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas (“Ergastic Substances”). Dalam buku-buku lain benda ergas tersebut dinamakan “Inclusion of the protoplas” dan pada buku lainnya sering disebut “Non-protoplasmic components” atau “Non protoplasmic materials”.
Di dalam sel tumbuh-tumbuhan terdapat banyak benda-benda yang nonprotoplasmik, yang biasanya berada dalam vakuola, dalam plasma sel dan kerap kali pula dalam plastid. Benda yang nonprotoplasmik ini terdiri dari substansi (bahan) organik atau anorganik, dapat bersifat cair ataupun padat. Menurut para ahli botani, benda-benda yang nonprotoplasmik itu umumnya merupakan makanan cadangan dan sering diketemukan dalam jumlah besar pada tempat-tempat penimbunan cadangan makanan cadangan, seperti misalnya pada akar, umbi, buah, biji dan lain-lain.
Di atas disebutkan bahwa benda-benda yang nonprotoplasmik biasanya terdapat dalam vakuola, yaitu rongga-rongga dalam sitoplasma yang berbatasan dengan tonoplasma. Vakuola ini mempunyai kegunaan bagi pengaturan tegangan turgor, bagi kepentingan kegiatan metabolisme, dan sebagai tempat penimbunan bahan-bahan yang tidak digunakan lagi, yang merupakan hasil akhir dari metabolisme. Di antara benda-benda ergas tersebut ada yang telah diketahui fungsinya, ada pula yang belum diketahui.

2.      Rumusan Masalah
1.      Apa yang dimaksud dengan benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik?
2.      Apa saja sifat benda non-protoplasmik (ergas)?
3.      Apa saja benda atau komponen dalam sel yang non-protoplasmik (benda ergastik) yang bersifat padat?

3.      Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik.
2.      Untuk mengetahui sifat benda non-protoplasmik.
3.      Untuk mengetahui benda atau komponen dalam sel yang non-protoplasmik (benda ergastik) yang bersifat padat.







BAB II
PEMBAHASAN

1.      Pengertian Benda Non Protolasmik (Ergas)
 Protoplas dinyatakan, bahwa suatu sel dikatakan mati apabila di dalam lumen sel itu tidak terkandung lagi protoplas. Di dalam protoplas terkandung protoplasma yaitu zat-zat kehidupan. Dengan demikian maka “benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik” berarti benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan, yang artinya pula benda mati. Benda-benda mati yang terdapat dalam sel-sel tumbuhan disebut benda ergas (Ergastic Substances).
2.      Sifat Benda Non Protolasmik (Ergas)
Komponen non protoplasmik, berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi cair dan padat. Komponen non protoplasmik (benda ergastik) yang bersifat cair itu terdapat di dalam vakuola dan komponen non protoplasmik (benda ergastik) yang lazimnya berbentuk butiran padat Kristal Ca-oksalat, Kristal an-organik, butir amilum dan aleuron.

a.      Benda Ergas yang Bersifat Cair
Penjelasan yang bersifat cair akan meliputi: a. cairan sel, b. minyak dan lemak, c. minyak yang mudah menguap dalm sel tumbuh-tumbuhan, yang dikenal dengan nama minyak eteris dan dammar (harsa).

b.      Benda Ergas yang Bersifat Padat
Benda-benda nonprotoplasmik (mati) dalam sel yang bersifat padat tentunya berwujud lebih nyata daripada yang bersifat cair, karena yang bersifat padat lazimnya berbentuk butiran atau Kristal. Butiran atau Kristal ini terbentuk sebagai hasil akhir metabolism (pertukaran zat) dalam tumbuh-tumbuhan. Ada pula yang terbentuk karena terjadinya pengendapan zat-zat cair makanan cadangan, sehingaa berwujud butiran. Di bawah ini hanya akan dikemukakan tentang Kristal Ca-oksalat, Kristal an-organik, butir amilum dan aleuron.

3.      Komponen Dalam Benda Non Protolasmik (Ergas)

a.         Kristal Ca-oksalat
Kristal ini memang cukup banyak terdapat dalam sel berbagai tumbuh-tumbuhan. Lazimnya terdapat dalam sel korteks (cortex), akan tetapi tidak jarang pula terdapat dalam sel-sel parenkhim floem (“phloem parenchyma”) dan parenkhim silemm (“xylem parenchyma”).
Kristal-kristal ini terdapat dalam vakuola dari sel atau dalam plasma selnya. Sel-sel ini biasanya memiliki dinding sel yang bergabus. Kristal-kristal ini dapat berbentuk:
(1)          Kristal dengan bentuk Prisma Teratur
Biasanya terdapat dalam sel-sel di bawah epidermis dari daun jeruk, yang letaknya yang umum yaitu pada jarak-jarak tertentu dari lapisan sel tersebut.
(2)          Kristal dengan bentuk Jarum
Kristal dengan bentuk jarum ini banyak terdapat dalam sel-sel daun mirabilis. Perhatikan pada gambar (b) tentang letaknya yang tidak teratur. Bentuk ini terdapat pada daun mirabilis jalapa.




(3)          Kristal dengan bentuk butir-butiran kecil
Kristal ini dalam bahasa Inggris dinamakan “Crystal sands”, umumnya terdapat dalam sel daun serta tangkai daun dari tumbuhan Amaranthus (bayam).
(4)          Kristal dengan bentuk rafida
Merupakan Kristal bentuk jarum yang letaknya sejajar satu sama lain, biasanya terdapat dalam sel-sel parenkhim dari jaringan-jaringan yang lunak. Selnya mengandung lender dan berdinding tipis, misalnya dalams sel-sel jaringan yang tergolong monocotyledoneae. Rafida misalnya terdapat pada endocarp buah aren (Angera pinnata), akan menimbulkan rasa gatal-gatal kalau tersinggung atau termakan.
(5)          Kristal dengan bentuk kelenjar (driuse)
Kristal yang berbentuk kelenjar atau “globose masses” atau juga “druse” hanya terdapat dalam sel-sel tertentu dengan bentuknya yang tidak teratur (dapat berbentuk bintang, bulat, atau bentuk-bentuk lainnya). Gambar 14 (e) menggambarkan Kristal pada tangkai daun papaya (Carica papaya). Pada sel-sel serat terkandung diketemukan Kristal oksalat yang memenuhi ruangan sel (lumen).
Dapat ditambahkan, bahwa kristal-kristal oksalat akan dapat larut apabila terhadapnya dibubuhkan: asam cuka dan sedikit dipanaskan dan akan terbentuk gelembung-gelembung CO2; atau dengan pemberian HCL atau H2SO4.

b.        Kristal Anorganik
Kristal-kristal anorganik dimaksud ialah yang berupa silikat, yang banyak terdapat pada sel tumbuh-tumbuhan jenis bambu dan rumput-rumputan terutama pada sel epidermisnya. Biasanya silikat ini merupakan penebalan pada dinding sel. Karena itu dengan adanya bahan ini dalam sel epidermis daun maka daun ini keadaannya menjadi keras serta kaku, yang memungkinkannya menjaga gangguan-gangguan dari luar. Selain itu terdapatnya silikat ini juga sebagai kristal-kristal dalam lumen selnya.
Dalam sel selain silikat terdapat pula sistolit akan tetapi bentuknya jarang sebagai kristal, melainkan berbentuk khusus bagaikan sarang lebah. Dalam hal ini sel-sel yang mengandung sistolit rata-rata berukuran lebih besar dari sel-sel yang ada di sekitarnya, dengan demikian maka dapat dengan mudah dibedakan. Sel-sel yang mengandung sistolit ini lazim disebut litosis.

c.         Butir Amilum
Benda-benda nonprotoplasmik atau benda-benda mati ini dalam sel ini dibentuk oleh plastid-plastida, diantaranya oleh amiloplas dan kloroplas. Lazimnya merupakan tepung-tepung  yang dibentuk oleh kloroplas disebut tepung asimilasi terdapat dalam sel-sel daun, sedang yang dibentuk oleh amiloplas diebut tepung cadangan yang terdapat dalam alat-alat penyimpanan makanan, seperti halnya pada akar-akar, umbi biji dan lain-lain. Kadar tepung kadang-kadang mencapai tingkat yang tinggi, sekitar 20% dari berat keseluruhan, bahkan dalam biji-bijian kadang-kadang dapat mencapai sekitar 70% dari berat biji segar.
Terjadinya tepung transitoris dapat dikemukakan sebagai berikut:
(a)          Tepung asimilasi dalam proses menuju ke tempat penimbunan makanan, di bawah pengaruh enzim-enzim amylase dan diastase telah diubah menjadi gula yang dapat larut ke dalam air.
(b)          Di tengah perjalanan (sebelum sampai ke tempat penimbunan makanan) gula yang telah terjadi dan larut dalam air mengalami pengendapan-pengandapan sementara, dan terbentuk tepung transitoris.
              Tentang tepung cadangan, bagi tiap jenis tumbuh-tumbuhan mempunyai bentuk  dan susunan tertentu, perhatikan Gambar 15 di halaman berikut.
Perbedaan macam-macam tepung ini dapat berdasarkan letak hilus dalam butir-butir tepung. Yang dimaksud dengan hilus ialah titik permulaan terbentuknya butir tepung, (hilum atau titik inisial), sedang lamella adalah garis-garis halus yang mengelilingi hilus. Butir tepung yang terbentuk itu besarnya berkisar antara 17-20 mikron. Perbedaan di atas menghasilkan adanya 2 macam butir-butir tepung yaitu (1) yang konsentris, dan yang (2) eksentris.
v  Butir tepung konsentris
            Butir-butir tepung macam ini dilihat letaknya hilus dan mella:
(1)               Hilusnya terletak di tengah-tengah,
(2)               Letak lamella mengelilingi hilus.
  Butir tepung konsentris banyak terdapat pada tumbuh tumbuhan jenis ketela, seperti misalnya pada ketela rambat (Ipomoea batatas), ketela pohon (Manihot utilissima), dan lain-lain.
v  Butir tepung eksentris
Perbedaannya dilihat pula dari letaknya hilus dan lamella:
(1)               Hilusnya terletak di pinggir,
(2)               Letak lamella mengelilingi hilus.
            Umumnya bentuk dari butir-butir tepung macam ini adalah lonjong dan tidak pernah bundar, banyak terdapat dalam sel tumbuh-tumbuhan seperti kentang (Solanum tuberosum).
Kalau di atas telah dibedakan macam-macam butir tepung berdasarkan letak dari hilusnya, maka selanjutnya dapat dikemukakan tentang macam-macam butir tepung apabila dilihat dari susunannya, yaitu butir tepung monoadelph, diadelph dan polyadelph. Jelasnya sebagai berikut:
(a)               Monoadelph
Butir-butir tepung monoedelph adalah butir-butir tepung yang memiliki satu hilus dengan lamella-lamella mengelilinginya. Sebagai contoh: butir tepung pada ketela rambat, ketela pohon, gandum dan lain-lain.
(b)               Diadelph
Dalam hal butir-butir tepung macam ini, adalah butir tepung yang terdiri dari dua hilus, yang masing-masing hilus dikelilingi pula lamella-lamella sendiri-sendiri. Masing-masing lamella ini dikelilingi lagi oleh lamella lainnya. Sebagai contoh: butir tepung pada kentang.
(c)               Poliadelph
Butir-butir tepung diadelph ini ternyata banyak bagian-bagiannya atau dengan kata lain terdiri dari banyak butir-butiran tepung yang bersatu. Sebagai contoh: pada beras (Oryza sativa).
Butir-butir tepung tersusun pula atas dua macam polysakarida: bagian tepi dari tepung (amilopektin) dan bagian dalam dari butir tepung (amilose).
Kalau kita perhatikan kembali Gambar 15, pada butir tepumg phaseolus vulgaris, tedapat korosi. Yang dimaksud dengan korosi adalah “peristiwa perubahan pada butir tepung sebagai akibat digunakannya oleh tumbuhan, sehingga pengaruh enzim-enzim amylase dan distase berubah menjadi gula yang larut dalam air. Tapi larutnya ini tidak secara sekaligus melainkan secara sedikit demi sedikit, dan akibatnya maka butir-butir tepung tadi seakan-akan terkerat-kerat”.
Selanjutnya kalau kita melakaukan pengamatan pada butir tepung dengan menggunakan mikroskop yang untuk ini digunakan cahaya polarisasi, maka akan tampak padanya suatu susunan seperti kristal merupakan sfaeorokristal. Sfaeorokristal ini terdiri dari unsur-unsur kristal yang letaknya radial dan disebut trikhit.
Dalam suatu proses pelarutan tepung diperlukan pemanasan, karena butir-butir tepung itu dalam air dingin tidak melarut. Dengan pemanasan maka butir-butir tepung itu akan berubah menjadi lendir (semacam kanji). Dengan asam sulfat pekat tepung akan dihidrolisa menjadi gula. Bila tepung itu dipanaskan secara kering, akan berubah menjadi suatu zat yang larut dalam air, yaitu dekstrim.
d.      Butir Aleuron
Pada tumbuh-tumbuhan biasanya terdapat protein aktif dan protein pasif. Yang dimaksud dengan protein aktif adalah protein-protein pembentuk protoplasma, sedangkan protein pasif adalah protein makanan cadangan. Pada hakikatnya protein pasif ini adalah benda non protoplasmik (ergastic substances atau benda_benda mati) yang ditemukan dalam vakuola-vakuola sebagai protein amorf ataupun sebagai kristal, kedua-duanya lazim terdapat bersama-sama sebagai butir-butir aleuron yang merupakan benda-benda mati. Benda-benda mati ini lazimnya terdapat dalam endoperm, perisperm atau embrio dari biji-bijian.
Aleuron itu merupakan protein yang termasuk globulin, butir-butirannya yang tergolong sangat besar biasanya terdapat pada biji jarak (Ricinus communis).Pada butir-butir yang besar ini lazimnya terdiri dari :
(1)   Protein amorf
(2)   Protein kristal
(3)   Protein globoid.
Yang dimaksud dengan protein amorf yaitu protein tidak berbentuk, protein kristal yaitu protein yang memiliki bentuk yang beraturan, persegi lima atau persegi enam. Sedangkan protein globoid adalh protein yang banyak mengandung zat phytin, yaitu garam yang mengandung Ca dan Mg dengan suatu asam (asam mesoinosith hexaphospor).
Lapisan aleuron ialah lapisan sel yang berada di bawah kulit buah yang penuh mengandung butir-butir kecil protein, sedangkan yang dimaksud dengan gluten adalah protein yang menyusun butir-butir aleuron. Lapisan aleuron terdapat misalnya pada butir-butir gandum, padi dan lain sebagainya. Butir-butir protein selain terdapat pada vakuola, kadang-kadang terdapat pula dalam :
(1)     Sitoplasma, sebagai misal pada sel-sel umbi kentang yang letaknya di tepi
(2)     Plastida
(3)     Dalam inti sel (nukleus), misalnya dalam tumbuh-tumbuhan yang tergolong keluarga scrophulariaceae.
Selain terdapat sebagai glubulin, protein pasif yang merupakan aleuron ini terdapat juga sebagai albumin, glutelin ataupun protamin.



BAB III
PENUTUP


1.      Kesimpulan

a.       Benda-benda dalam sel yang nonprotoplasmik berarti benda-benda yang tanpa zat-zat kehidupan (benda mati) yang berbentuk butiran atau kristal.
b.      Komponen non protoplasmik, berdasarkan sifatnya dapat dibedakan menjadi cair dan padat.
c.       Komponen non protoplasmik (benda ergas) yang bersifat padat lazimnya berbentuk butiran padat kristal Ca-oksalat, kristal an-organik, butir amilum dan aleuron.


2.      Saran

Untuk memahami lebih lanjut tentang komponen non protoplasmik diharapkan pembaca dapat mencari sumber-sumber yang lebih menunjang dari buku-buku di perpustakaan maupun dari internet.








DAFTAR PUSTAKA


Sutrian, Drs.Yayan.2004. Pengantar Anatomi Tumbuh-Tumbuhan (Tentang Sel dan
            Jaringan). Rineka Cipta:Jakarta
http://fadebyantoro.blogspot.com/2010/04/indoscience-2.html







Test IQ