Blog Biology

Jumat, 30 Maret 2012

EKOLOGI LINGKUNGAN DAN VEGETASI







MAKALAH
EKOLOGI TUMBUHAN
“EKOLOGI LINGKUNGAN DAN VEGETASI”






                                                                  KELOMPOK I
                                                             REGULER PAGI B
                                                  1.    Nur Saifuddin            (0905015045)
                                                  2.    Listra Timau            (0905015046)
                                                  3.    Edwar Edi Hardadi        (0905015047)




                                                           PENDIDIKAN BIOLOGI
                                      FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
                                                   UNIVERSITAS MULAWARMAN
                                                                            2012











KATA PENGANTAR

Tiada kata yang layak diucapkan berkenaan dengan selesainya makalah ekologi tumbuhan ini dengan judul “Ekologi lingkungan dan vegetasi” selain ucapan Alhamdulillah, segala puji dan syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Makalah ini dimaksudkan untuk menjelaskan tentang pengertian ekologi, dan hubungannya dengan lingkungan, serta pencirian tipe vegetasinya dan spesialisasi dalam ekologi tumbuhan.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan dalam penulisan makalah ini. Hal itu disebabkan terbatasnya pengetahuan dan sumber yang penulis miliki. Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari berbagai pihak akan diterima dengan senang hati . Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada pembaca, terlebih lagi pada penyusun makalah ini.


Samarinda, 16 maret 2012


           Penulis,



DAFTAR ISI

HALAMAN COVER............................................................................. i
KATA PENGANTAR    iii
DAFTAR ISI    iv
BAB I PENDAHULUAN
A.Latar belakang    1
B.Rumusan masalah    2
C.Tujuan    2
BAB II PEMBAHASAN
1.pengertian ekologi lingkuangan    3
2.pengertian vegetasi     5
3.pencirian tipe vegetasi    5
4. spesialisasi dalam ekologi tumbuhan    13
BAB III PENUTUP
           A.Kesimpulan    14
           B. Saran    14
DAFTAR PUSTAKA    15






BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Ekologi adalah ilmu yang sudah ada sejak beratus tahun lalu, pencetusnya adalah Ernest Haekel seorang zoologist berkebangsaan Jerman.
Pengkajian pada tingkat hirarkhi makluk hidup disamping memerlukan dukungan dan bantuan dari ilmu lain juga perkembangan tekologi serta alat, tidak terkecuali dengan ekologi tumbuhan yang sangat terkait dengan perkembangan ilmu morphologi tumbuhan dan klasifikasi tumbuhalam serta alat yang dipergunakan untuk kajian lebih dalam. Pengkajian pada masing masing hirarkhi makluk hidup membahas mengenai hubungan lingkungannya dengan makhluk hidup tersebut, baik secara biotik dan aboiotik pada tingkatan  hirarkhinya.
Perlu kesamaan bahasa dan metode kajian dalam ekologi untuk memudahkan komunikasi dan evaluasi untuk perbandingan semua kajian ekologi seluru penjuru dunia, perlu diciptakan satu bahsa teksis yang umum dipakai dalam disiplin ekologi tumbuhan.
Ada beberapa pertanyaan umum dalam ekologi tumbuhan, diantaranya misalanya bagaimana hubungan dan rangkaian antara tumbuhan satu sama lain dan juga dengan lingkungan mereka. Lingkungan hidup dari suatu organisme adalah semua faktor biotik dan abiotik yang potensial mempengaruhi organisme. Lingkungan tersebut juga merupakan habitat organisme yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang keduanya secara potensial mempengaruhi kehidupan makluk hidup tersebut. Sebagai contoh komponen biotik adalah: kompetisi, mutualisme, alelopaty serta beberapa interaksi antara makluk hidup. Kompenen abiotik yang dijelaskan di bab belakang meliputi komponen phisik dan kimia yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi tanaman. Ekologi Tumbuhan sesungguhnya tak mungkin dapat dipisahkan dari ekologi hewan maupun mikroba karena dalam habitat yang sama selalu dapat dijumpai keberadaan hewan dan mikroba
 Pada makalah ini akan dibahas secara mendalam mengenai ekologi lingkungan dan vegetasi.
B.    RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :
a.    Apakah pengertian ekologi lingkungan ?
b.    Apakah pengertian vegetasi dan pembagian tipe vegetasi?
c.    Bagaimana Spesialisasi dalam ekologi tumbuhan ?

C.    TUJUAN
Adapun tujuan pembuahan makalah ini adalah agar mahasiswa dapat
a.    memahami pengerian ekologi lingkungan..
b.    memahami pengertian vegetasi dan pembagian tipe vegetasi.
c.    Memahami spesialisasi dalam ekologi tumbuhan.












BAB II
PEMBAHASAN


A.    PENGRETIAN EKOLOGI LINGKUNGAN
1.    Pengertian ekologi
Ekologi merupakan ilmu yang ada lebih dari 100 tahun lalu yang diciptakan oleh seorang zoologist dan seorang ekologiawan berkebangsaan jerman yang bernama Ernest Haekel. Kata ekologi berasal dari kata oikos yang artinya rumah, dan logos yang artinya ilmu. Sehingga secara harafiah dapat diartikan sebagai kajian mengenai mahluk hidup di dalam habitat atau dalam lingkungan mereka. Pengkajian pada tingkat hirarkhi makluk hidup disamping memerlukan dukungan dan bantuan dari ilmu lain juga perkembangan tekologi serta alat, tidak terkecuali dengan ekologi tumbuhan yang sangat terkait dengan perkembangan ilmu morphologi tumbuhan dan klasifikasi tumbuhalam serta alat yang dipergunakan untuk kajian lebih dalam.
Pembahasan ekologi tidak lepas dari pembahasan ekosistem dengan berbagai komponen penyusunnya, yaitu faktor abiotik dan biotik. Faktor abiotik antara lain suhu, air, kelembaban, cahaya, dan topografi, sedangkan faktor biotik adalah makhluk hidup yang terdiri dari manusia, hewan, tumbuhan, dan mikroba. Ekologi juga berhubungan erat dengan tingkatan-tingkatan organisasi makhluk hidup, yaitu populasi, komunitas, dan ekosistem yang saling memengaruhi dan merupakan suatu sistem yang menunjukkan kesatuan.
Masing masing hirarkhi makluk hidup mempunyai lingkungan sehingga membentuk suatu biosistem yang khusus dimana masing masing hirarkhi berbeda secara ekologis.
Ekologi tumbuhan adalah kajian pada tingkatan hirarkhi organisme dan populasi, serta ekosistem yang ditempati, berkaitan dengan kondisi tersebut maka kajian dimulai dari pengenalan tanaman, analisis berdasarkan parameter ekologi yang digunakan, dimulai dari tingkatan yang paling luas yang menutup permukaan bumi yang disebut sebagai vegetasi. Jadi, ekologi tumbuhan, dapat didefinisikan sebagai ilmu yg mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup (Tumbuhan) dengan lingkungan atau i lmu yg mempelajari hub ungan timbal balik antara t umbuhan yang satu dengan yang lain serta lingkungannya .
Ekologi mempelajari bagaimana makhluk hidup dapat mempertahankan kehidupannya dengan mengadakan hubungan antar makhluk hidup dan dengan benda tak hidup di dalam tempat hidupnya atau lingkungannya.

2.    Lingkungan
Lingkungan hidup dari suatu organisme adalah semua faktor biotik dan abiotik yang potensial mempengaruhi organisme. Lingkungan tersebut juga merupakan habitat organisme yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik yang keduanya secara potensial mempengaruhi kehidupan makluk hidup tersebut. Sebagai contoh komponen biotik adalah: kompetisi, mutualisme, alelopaty serta beberapa interaksi antara makluk hidup. Kompenen abiotik yang dijelaskan di bab belakang meliputi komponen phisik dan kimia yang mempengaruhi pertumbuhan dan distribusi tanaman.
Sedangkan lingkungan hidup tanaman dibagi dalam dua kelompok besar, pertama: lingkungan makro yaitu suatu lingkungan yang berpengaruh secara umum atau regional,  sedangkan yang ke dua adalah lingkungan mikro adalah lingkungan yang paling dekat dengan tanaman yang secara potensial berpengaruh terhadap organ tersebut, jadi merupakan suatu lingkungan dimana tumbuhan harus bertanggap.
Lingkungan makro mungkin sangat berbeda dengan lingkungan mikro sebagai contoh adalah lingkungan dalam suatu kanopi hutan sangat berbeda dengan lingkungan luar kanopi tersebut khususnya pada kelembaban, kecepatan angin, intensitas cahaya dan temperatur tentunya, lingkungan mikro di bawah suatu batuan di gurun tentu lebih dingin dibandingkan dengan diluar bebatuan tersebut.
Kecepatan angin pada lingkungan mikro pada  satu mm dari permukaan daun tentu mempunyai kecepatan angin yang berbeda dengan  bagian organ lain, sehingga dikatakan lingkungan mikro adalah lingkungan dimana tanaman mampu bertanggap.
Ekologi Tumbuhan sesungguhnya tak mungkin dapat dipisahkan dari ekologi hewan maupun mikroba karena dalam habitat yang sama selalu dapat dijumpai keberadaan hewan dan mikroba

B.    PENGERTIAN VEGETASI
Pengertian vegetasi adalah semua spesies tumbuhan yang terdapat dalam suatu wilayah yang luas, yang memperlihatkan pola distribusi menurut ruang dan waktu. Tumbuhan penutup permukaan bumi merupakan vegetasi yang dapat berbeda dalam ruang dan waktu untuk komponen spesies penyusunnya.
Jika suatu wilayah berukuran besar/luas, vegetasinya terdiri atas beberapa bagian vegetasi atau komunitas tumbuhan yang menonjol, sehingga terdapat berbagai tipe vegetasi. Tiap tipe vegetasi dicirikan oleh bentuk pertumbuhan ( growth form atau life form ) tumbuhan dominan atau tumbuhan paling banyak, terbesar dan tumbuhan yang berkarakteristik. Contoh bentuk tumbuhan yang termasuk herba tahunan misalnya , pohon selalu hijau berdaun lebar, semak yang meranggas pada waktu kering, tumbuhan dengan umbi atau rhizome, tumbuhan selalu hijau berdaun jarum, rumput menahun dan lain-lain.
1.    Bentuk pertumbuhan
Bentuk pertumbuhan dapat termasuk suatu hal berikut, tergantung pada konteksnya.
•    Ukuran: lama hidup, kerasnya kayu, atau takson, contoh adalah : herba anual, perenial, perenial berkayu, pohon ataupun pohon merambat.
•     Derajad kebebasan suatu takson: contoh adalah tumbuhan hijau yang berakar dalam tanah, parasit,saprophite atau epipit.
•    Morphologi takson: misalnya batang suculent (jaringan tebal dan lunak), daun suculent, bentuk roset, berduri, berambut.
•     Sifat daun takson: Midalnya besar, kecil, kaku, selalu hijau, meranggas pada waktu musim kering, bentuk daun jarum, atau bentuk daun lebar.
•    Phenologi, fenologi adalah waktu kejadian daur hidup dalam kaitannya dengan isyarat lingkungan seperti menggugurkan daun, bertunas, berbunga
•     Lokasi kuncup kala buruk (perenating) seperti yang ditetapkan oleh raunkier  pada tahun 1934.
2.    Fisiognomi
Fisiognomi adalah kenampakan luar suatu vegetasi, fisiognomi dapat dibangun dari  arsitek dan life form dari vergetasi penyusun. Arsitek vegetasi merupakan bentuk tajuk/ kanopi dari suatu tumbuhan, suatu vegetasi dapat terdiri dari empat atau lima lapisan  kanopi tergantung pada jenis vegetasi.
 
Sedangkan life form adalah bentuk pertumbuhan yang dapat dianalisis dengan berbagai cara. Arsitek dan life form keduanya merupakan dua hal yang menentukan fisiognomi dari vegetasi dan tiap vegetasi mempunyai karakteristik fisiognomi yang khusus. Berikut dijelaskan tentang life form :
a.    Life Form
Tipe life form dapat dilihat dengan banyak cara, satu diantaranya adalah dengan tipe life form dari Raunkier yag berdasarkan kuncup perenating dikelompokan sebagai berikut
•    Phanerophyte (P): kuncup perenating pada ketinggian paling tidak 25 cm diatas permukaan tanah. Ini berupa pohon, semak tinggi, liana, tumbuhan merambat berkayu, epifit dan batang sukulen yang tinggi.
•    Chamaeophyte (Ch): kuncup perenaying berkedudukan dekat dengan permukaan tanah (dibawah 25 cm). Herba, suffrutescent (suffruticose, perdu rendah, kecil, bagian pangkal berkayu dengan tunas berbatang basah), atau tumbuhan berkayu rendah, tumbuhan succulent rendah, tumbuhan cushion (bantalan).
•    Hemycriptophite (H): herba perenial dimana bagian aerial mati pada akhir pertumbuhan, meninggalkan kuncup pada atau tepatv dibawah permukaan tanah. Herba berdaun lebar musiman dan rumput-rumputan, tumbuahn roset.
•    Cryptophite (Cr): kuncup perenating terletak dibawah lapisan tanah atau terbenam dalam permukaan air. Tumbuhan darat dengan rimpang dalam, umbi atau tuber, tumbuahn perairan emergent, mengapung atau tenggelam dan berakar pada dasar.
•     Therophyte (Th): tumbuhan annual melampaui kala buruk dengan biji.
       Lebih lanjut lagi setelah mengamati lingkungan sekitar maka dapatkah menemukan berapa lapisan kanopi yang ada, dapatkah anda susun dalam bentuk diagram berdasarkan lapisan kanopi yang ada.

3.    Formasi
Berdasarkan ukuran keluasan vegetasi dapat dikelompokan dalam beberapa formasi, yang kesemuanya merupakan suatu tipe vegetasi yang sangat luas yang menutupi semua permukaan bumi.
Tabel klasifikasi formasih berdasarkan UNESCO th 1973.
Klas Formasi    No    Penyusun formasi        Spesifikasi
Hutan tertutup        Dominan tinggi 5 m, tajuk saling interlocking
    1    Hutan hujan basah        Dominan berdaun lebar, selalu hijau, ujung daun tetes, tidak tahan dingin dan juga kering
    2    Hutan musiman selalu hijau tropis dan sub tropis        Sejumlah mernggas kering yang terletak diatas dan dibawah
    3    Hutan semi meranggas tropis dan sub tropis        Kanopi atas pohon meranggas kering, pohon ander story tetap hijau, daun kakku, daun tanpa ujung tetes
    4    Hutan mangrove        Terletak di daerah intertidal di daerah tropis dan sub tropis, didominir oleh pohon berdaun lebar, kaku, selalu hijau, dengan pneumatophora, epifit serta vascular panjang
    5    Hutan berdaun lebar selkalu hijau temperate dan sub polar        Terdapat dalam ocenic ekstrem, klimat bebas beku, hemisphere selatan seperti hutan Podocarpus di New Zealand
    6    Hutan berdaun lebar musiman temoerate        Didominir pohon yang selalul hijau hemiscerophilus, bagian bawah kaya dengan tumbuhan herba, sedikit epipit dan liana.
    7    Hutan sclerophil berdaun lebar selalu hijau        Didominir oleh pohon yang selalu hijau sclerophil dengan sedikt under story tetatpi banyak liana.
    8    Hutan berdaun jarum sellau hijau tropis dan sub tropis        Didominir pohon selalu hijau yang berdaun jarum atau sisik, epipit vascular dan liana tidak ada.
    9    Hutan berdaun jarum sellau hijau temperate dan sub polar        Seperti diatas tapi dibagian belahan dunia sebelah utara
    10    Hutan meranggas        Kebanyakan pohon mengguggurkan daun bersama dalam kaitannya dengan musim pertumbuhan
    11    Hutan meranggas kering tropis dan sub tropis        Daun gugur selama musim kering
    12    Hutan meranggas dingin dengan pohon selalul hijau        Daun gugur selama misim beku, pohon meranggas dominan, tetapi ada pohon yang selalu hijau
    13    Hutan meranggas dingin dengan tanpa pohon selalul hijau        Pohon meranggas mutlak dominan, epipit vascular tidak ada
    14    Hutan xeromorphus ektrem        Tegakan padat dengan semak suculent dan xeromorphic, bagian bawah sering merupakan  hutan woodland
Wood
Land        Tinggi dominan  5 m, tajuk biasa tidak bersentuhan, penutupan kanopi 40%, terdapat lapisan herba
    1    Woodland selalu hijau        Dominan selalu hijau
    2    Woodland meranggas        Dominan berbagai pohon meranggas
    3    Woodland xeromorphic ekstrem        Serupa pohon xeromorphic tapi tidak lebat
Belukar/
Screub        Doinan semak atau pohon kerdil
    1    Belukar yang selalu hijau        Termasuk Charparal
    2    Belukar meranggas        Termakasuk belukar
    3    Belukar dengan xeromorphic ekstrem        Tegakan semak sangat terbuka dengan adaptasi xeromorphic, tumbuhan dengan duri
    4    Belukar kerdil dan sejenis        Dominan dengan tinggi kurang dari 0,5 m, termasuk tundra artic, alpin, bog heath
Herba
ceus        Dominan forb, penutupan penuh
    1    Graminoid tinggi        Dominan graminoid dengan tinggi 2m, bila berbunga penutupan forb kurang dari 50%
    2    Rumput tinggi dengan sinusia pohon 10 -40%        Woodland terbuka dengan penutupan graminoid lebih besar dari 50%
    3    Rumput tinggi dengan sinusia kuarang dari 10%        Savana kadang kadang dengan semak
    4    Rumput tinggi medium        Dominan graminoid dengan tinggi antara 0,5 -2 m, penutupan forb kurang dari 50%
    5    Rumput pendek        Dominan graminoid dengan tinggi kuarang dari 0,5 m, penutup forb kurang dari 50 %, termasukmeadow, beberpa tipe tundra
    6    Vegetasi forb        Penutup forb lebih besar dari pada 50%, penutup graminoid kuarang dari pada 50%

4.    Asosiasi
Asosiasi dapat dikatakan sebagai komunitas yang merupakan suatu istilah yang dapat digunakan pada sembarang tipe vegetasi, sembarang ukuran dan sembarang umur, komunitas dapat merupakan satu unit ekologi yang sangat luas namun juga dapat merupakan  satuan yang sangat sempit. Istilah  komunitas juga dapat digunakan untuk satuan yang paling kecil sekalipun seperti halnya menempelnya lumut yang beraneka ragam di pohon tertentu.
Ukuran, umur dan stratum tumbuhan bukan merupakan batasan suatu komunitas tumbuhan demikian juga dengan  perubahan komponen vegetasi yang terdapat didalamnya. Komunitas tetap berlaku untuk vegetasi yang mudah berubah ataupun yang lambat dalam perubahan penyusun vegetasinya.
      Seringkali vegetasi serupa mudah dan sering ditemukan pada lokasi yang mempunyai kondisi yang sama, sebagai contoh adalah hadirnya vegetasi yang berupa padang rumput yang mudah ditemui di manapun. Asosiasi lebih merupakan kumpulan dari contoh dalam sebuah vegetasi.  Suatukomunitas besar  dapat terdiri dari banyak asosiasi atau komunitas kecil  yang didalamnya terdapat banyak spesies tumbuhan penyusun vegetasi tersebut.
Asosiasi yang dapat merupakan bentuk komunitas dalam suatu formasi umumnya terdiri dari banyak asosiasi penyusun dimana salah satu dan lainnya dapat sangat berbeda dalam fisiognominya. Asosiasiasi dapat dikatakan juga sebagai komunitas, namun tidak semua komunitas menunjukan suatu asosiasi. Komunitas dapat dilabel sebagai asosiasi jika mempunyai ciri sebagai berikut:
a.  Mempunyai komposisi floristik yang seragam
b.  Fisiognomi yang seragam
c. Terdapat pada habitat yang relatif konsisten

5.    Karakteristik
Merupakan suatu ciri khas dari satu individu atau yang biasa kita sebut dengan tipikal karakteristik tidak hanya dimiliki atau menjadi satu ciri khas individu saja, namun termasuk juga dalam pengelompokan jenis tumbuhan.
Pengelompokan ini berdasarkan kesamaan formasi maupun fisiognomi. Namun walaupun memiliki kesamaan, tiap-tiap individu ini memiliki kualitas dan kuantitatif yang berbeda-beda dalam komposisi spesies. Vegetasi ini berperan penting dalam penentuan ekosistem.

6.    Populasi
Populasi  adalah suatu kelompok individu yang spesiesnya sama dan menempati dalam suatu habitat yang cukup kecil sehingga memungkinkan terjadinya interbreding diantara anggota semua kelompoknya.
Beberapa populasi tidak berinterbreding namun melakukan penyerbukan sendiri (self polination) atau bereproduksi secara seksual. Luas wilayah yang ditempati memungkinkan potensi terjadinya pertukaran gen melalui penyerbukan sendiri ataupun tetangga.





C.    SPESIALISASI DALAM EKOLOGI TUMBUHAN
a.    Synekologi
Synekologi mempunyai banyak sinonim kata diantaranya adalah: ekologi komunitas, fitososiologi,geobotani, ilmu vegetasi ataupun ekologi vegetasi. Syekologi mempunyai fase fese yaitu:
1.    Sosiologi tumbuhan
Sosiologi tumbuhan membicarakan mengenai diskripsi dan pemetaan tipe vegetasi dalam suatu komunitas
2.    Dinamika tumbuhanDinamika tumbuhan termasuk didalamnya adalah: transfer nutrien, transfer energi, hubungan antaginis atau simbiotik antara anggota, proses dan sebab terjadinya suksesi ataupun perubahan komunitas menurut waktu.
Kajian dinamika  komunitas dapat diabstrakan dalam level matematika dimana rumus yang dipergunakan dapat memvisualisasi  dan mensimulasikan sistem dinamika yang khusus diamati, kajian demikian dapat disebut sebagai ekologi sistem
3.    Deduksi evolusi untuk menentukan sifat alam dari suatu komunitas
Pernahkan terpikirkan apakah yang menetukan  jumlah spesies yang terdapat dalam suatu habitat. Apapula yang ,memyebabkan spesies tersebut eksis dalam habitatnya. Jawaban dalam suatu permasalahan ini seringkali tumpang tindih dengan aut ekologi.
b.    Aut ekologi
Kajian lain dari ekologi tumbuhan adalah mengenai adaptasi dan kelakuan spesies individu atau populasi dalam kaitannya dengan lingkungan hidup meraka. Sub sub dari aut ekologi diantaranya adalah: ekofisiologi, gene ekologi ekologi populasi.




BAB III
PENUTUP


A.    KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pembahasan dapat disimpulkan bahwa :
1.    Ekologi merupakan kajian mengenai mahluk hidup di dalam habitat atau dalam lingkungan mereka. Pengkajian pada tingkat hirarkhi makluk hidup disamping memerlukan dukungan dan bantuan dari ilmu lain juga perkembangan tekologi serta alat, tidak terkecuali dengan ekologi tumbuhan yang sangat terkait dengan perkembangan ilmu morphologi tumbuhan dan klasifikasi tumbuhalam serta alat yang dipergunakan untuk kajian lebih dalam.
2.    Pengertian vegetasi adalah semua spesies tumbuhan yang terdapat dalam suatu wilayah yang luas, yang memperlihatkan pola distribusi menurut ruang dan waktu..
3.    Spesialisasi dalam ekologi tumbuhan terdiri atas sinekologi atau ekologi tumbuhan dan autekologi atau ekologi spesies individu.

B.    SARAN
Bagi para pembaca sekalian yang ingin memperoleh informasih lebih lengkapnya mengenai alga merah, di sarankan agar m,encari lagi referensi yang lain, karena tidak dapat kami pungkiri bahwa dalam pembuatan makalah ini masih benyak kekurangan yang harus diperbaiki





DAFTAR PUSTAKA


http://www.gudangmateri.com/2010/06/ekologi-lingkungan-hidup.html
Posted : Monday, June 21, 2010
:http://id.shvoong.com/exact-sciences/earth-sciences/2185049-definisi-sejarah-dan-ruang-lingkup/#ixzz1pBuyYYUj
Postetd by : Ani Marlina
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekologi
    posted : by wikipedia
http://blog.uad.ac.id/novatriani/2011/12/04/ekologi-lingkungan-dan-vegetasi/
    postet by : novatriani at 4 december 2011
http://arrafz-bioslogos.blogspot.com/2011/05/ekologi-lingkungan-dan-vegetasi.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

silahkan comentar, kritik dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi...!

Test IQ