EKOLOGI
TUMBUHAN
“DIVERSITAS”
DISUSUN OLEH :
NAMA : EDWAR EDI HARDADI
NIM :
0905015047
KELAS : PEND. BIOLOGI/ REG. PAGI B
FAKULTAS
KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITA
MULAWARMAN
SAMARINDA
2012
Topik :
DIVERSITAS
Tenggal : Senin, 7 Mei 2012
Materi :
DIVERSITAS
A. Pengertian
Diversitas adalah
macam dan kelimpahan spesies, komposisi genetiknya, dan komunitas, ekosistem
dan bentang alam di mana mereka berada. Diversitas sebagai diversitas kehidupan
dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Diversitas genetik
mencakup variasi dalam material genetik, seperti gen dan khromosom. Diversitas
spesies (taksonomi) kebanyakan diintepretasikan sebagai variasi di antara dan
di dalam spesies (termasuk spesies manusia), Diversitas ekosistem atau bahkan
dinamakan diversitas biogeografik berkaitan dengan variasi di dalam wilayah
(region) biogeografik, bentang alam (landscape) dan habitat. Kita harus
menyadari bahwa biodiversitas selalu peduli dengan variabilitas makhluk hidup
dalam area atau wilayah yang spesifik. Diversitas juga mengacu pada macam struktur
ekologi, fungsi atau proses pada semua level di atas. Biodiversitas terjadi
pada skala spasial yang mulai dari tingkat lokal ke regional dan global.
Diversitas
dikelompokkan ke dalam:
1.Diversitas
komposisional
Mencakup apa
yang dikenal dengan diversitas spesies termasuk diversitas genetik dan
ekosistem. Menjaga diversitas genetik sangat penting bagi eksistensi diversitas
spesies, sedangkan menjaga diversitas ekosistem penting untuk menyediakan
habitat yang diperlukan untuk mengonservasi berbagai spesies.
2.Diversitas
struktural
Berkaitan dengan
susunan spasial unit-unit fisik. Pada level tegakan, diversitas struktural
dapat dikarakterisasi dengan jumlah strata dalam hutan, misalnya kanopi
tumbuhan utama, subkanopi, semak, tumbuhan herba. Pada level bentang alam,
diversitas struktural dapat diukur dengan distribusi kelas-kelas umur pada
suatu hutan atau susunan spasial dari ekosistem yang berbeda.
3.Diversitas
fungsional
Merupakan
variasi dalam proses-proses ekologi, seperti pendauran unsur hara atau aliran
energi. Ini merupakan komponen yang paling sulit untuk diukur
dan dipahami.Perlu dipahami bahwa ketiga komponen diversitas tersebut saling
berkaitan. Misalnya, perubahan dalam diversitas komposisional dan struktural,
mengakibatkan perubahan dalam proses-proses ekologi.
B. Cara reproduksi
Pada populasi seksual, gen direkombinasi pada setiap
generasi, menghasilkan genotipe baru. Kebanyakan keturunan spesies seksual
mewarisi separuh gennya dari induk betina dan separuhnya lagi dari induk
jantan, susunan genetiknya dengan demikian berbeda dengan kedua induknya atau
dengan individu yang lain di dalam populasi.
Adanya mutasi yang menguntungkan, yang pada awalnya
muncul pada suatu individu dapat direkombinasi
dalam kurun waktu tertentu pada populasi seksual. Sebaliknya, keturunan
individu aseksual secara genetik identik dengan induknya. Satu-satunya sumber kombinasi
gen dalam populasi aseksual adalah mutasi (perubahan dalam material genetik
yang diwariskan ke keturunannya). Mutasi
mungkin terjadi spontan (kekeliruan dalam replikasi material genetik) atau
terjadi karena pengaruh faktor eksternal (misal radiasi dan bahan kimia
tertentu). Mutasi terjadi di dalam gen yang terdapat pada molekul DNA-
deoxyribonucleic acid.
Populasi aseksual mengakumulasi variasi genetiknya
hanya pada laju mutasi genya. Mutasi yang menguntungkan pada individu aseksual
yang berbeda tidak mungkin mengalami rekombinasi gen dan muncul pada suatu
individu seperti layaknya pada populasi seksual. Kombinasi gen yang
menguntungkan akan lebih besar pada populasi seksual daripada populasi aseksual.
C. Ukuran populasi
Dalam jangka panjang, diversitas genetik akan lebih
lestari dalam populasi besar daripada dalam populasi kecil. Melalui efek
damparan genetik (genetic drift- perubahan dalam lukang gen dari suatu
populasi kecil yang berlangsung semata-mata karena proses kebetulan), suatu
sifat genetik dapat hilang dari populasi kecil dengan cepat,
Sebagai contoh, populasi
memiliki dua atau lebih bentuk gen (dinamakan alel). Tergantung alel mana suatu
individu mewarisi, suatu fenotipe tertentu akan dihasilkan. Bila populasi tetap
berukuran kecil dalam jangka waktu lama, mereka mungkin kehilangan salah satu
alel dari setiap gen karena proses kebetulan. Kehilangan alel terjadi karena
eror sampling. Ketika beberapa individu kawin, mereka bertukar gen. Bayangkan
awalnya separuh populasi memiliki satu bentuk gen tertentu, dan separuhnya
populasi yang lain memiliki bentuk gen yang lain. Karena kebetulan, dalam
populasi kecil pertukaran gen dapat mengakibatkan semua individu pada generasi
berikutnya memiliki alel yang sama. Satu-satunya cara
bagi populasi ini mengadung variasi dari gen ini lagi adalah melalui mutasi gen
atau imigrasi individu dari populasi lain. Meminimalkan kehilangan diversitas
genetik pada populasi kecil merupakan problem utama yang dihadapi dalam upaya
konservasi.
D. Diversitas ekosistem (biogeografik)
Diversitas spesies ditentukan tidak hanya oleh jumlah
spesies di dalam komunitas biologi, misalnya kekayaan spesies (species richness), tetapi juga oleh
kelimpahan relatif individu (relative
abundance) dalam komunitas.
Kelimpahan spesies merupakan jumlah individu per spesies dan kelimpahan
relatif mengacu pada kemerataan distribusi individu di antara spesies dalam
suatu komunitas.Dua komunitas mungkin sama-sama kaya dalam spesies, tetapi
berbeda dalam kelimpahan relatif. Misalnya, dua komunitas mungkin masing-masing
mengandung 10 spesies dan 500 individu, tetapi pada komunitas yang pertama semua spesies sama-sama umum (misal, 50
individual untuk setiap spesies), sementara pada komunias yang kedua satu spesies secara signifikan jumlahnya
lebih banyak daripada empat spesies yang
lain. Maka komunitas pertama dikatakan memiliki kelimpahan relatif yang lebih
tinggi daripada komunitas kedua.
Faktor lain yang berpengaruh pada kekayaan spesies
pada suatu area adalah jarak atau barier yang memisahkan area tersebut dengan
sumber spesies. Probabilitas bahwa spesies akan mencapai suatu pulau di
samudra atau lembah terisolasi adalah kecil. Binatang terutama yang tidak
terbang kemungkinanannya juga kecil mencapai area seperti ini.
Kondisi genografis di seluruh dunia yang memiliki
kondisi lingkungkan yang sama mampu menghasilkan tipe biota yang sama. Situasi ini secara efektif memisahkan biosfer
ke dalam biom – komunitas ekologi yang memiliki kondisi iklim dan fitur
geologi yang sama yang mendukung spesies dengan strategi hidup
dan adaptasi yang sama.
Penyebaran hewan dan tumbuhan yang unik pada berbagai
bioma tidak dapat hanya dijelaskan melalui faktor iklim dan zonasi lintang. Peristiwa
geologis seperti damparan kontinen dan kondisi iklim masa lalu harus
dipertimbangkan juga.
Kesimpulan
:
Diversitas
adalah macam dan kelimpahan spesies, komposisi genetiknya, dan komunitas,
ekosistem dan bentang alam di mana mereka berada. Diversitas sebagai diversitas
kehidupan dalam semua bentuknya, dan pada semua level organisasi. Diversitas dikelompokkan :
Diversitas komposisional, Diversitas struktural, Diversitas fungsional.
Daftar Pustaka
Lumowa, Sonja V.T. 2012. Ekologi Tumbuhan. Universitas Mulawarman; Samarinda
http://id.wikipedia.org/wiki/diversitas.html
http://simanungkalitleontius.wordpress.com/2009/08/31/diversitas/
http://3gggue.blogspot.com/2010/06/06/diverditas/
diakses
6 mei 2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
silahkan comentar, kritik dan saran agar blog ini bisa lebih baik lagi...!